Jurnal Kajian Agraria dan Kedaulatan Pangan (JKAKP)
https://talenta.usu.ac.id/jkakp
<p>Jurnal Kajian Agraria dan Kedaulatan Pangan (JKAKP) merupakan jurnal yang diampu oleh Pusat Kajian Agraria dan Hak Asasi Petani (PUSKAHAP) yang berada di bawah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sumatera Utara. Edisi pertama dari jurnal ini dimulai sejak April 2022 dan akan diterbitkan 2 kali dalam 1 tahun. Jurnal ini berfokus pada pandangan kritis terhadap politik dan pembangunan pedesaan, agraria, dan sistem pangan, serta berbagai fenomena sosial, ekonomi, politik dan budaya petani.</p>Talenta Publisheren-USJurnal Kajian Agraria dan Kedaulatan Pangan (JKAKP)2829-4793Upaya Pemerintah dan Teknologi Pertanian dalam Meningkatkan Pembangunan dan Kesejahteraan Petani di Indonesia
https://talenta.usu.ac.id/jkakp/article/view/15847
<p>Teknologi pertanian telah membawa dampak yang signifikan dalam mengembangkan sektor pertanian di Indonesia. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dan pendekatan studi literatur, penelitian ini menyelidiki upaya pemerintah dalam menerapkan teknologi pertanian modern untuk meningkatkan pembangunan negara dan kesejahteraan petani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan teknologi pertanian modern telah memungkinkan petani untuk meningkatkan efisiensi produksi, mengurangi beban kerja manual, dan meningkatkan produktivitas secara keseluruhan. Selain itu, teknologi informasi dan komunikasi juga memainkan peran penting dalam menghubungkan petani dengan informasi pasar dan memfasilitasi akses ke platform belanja online, yang berkontribusi pada peningkatan pemasaran dan penjualan produk pertanian. Langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah, seperti program penyuluhan, penyediaan input produksi, dan pembangunan infrastruktur pertanian, telah memberikan dampak positif dalam meningkatkan kualitas hidup petani dan mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah pedesaan. Namun, untuk memastikan keberlanjutan dan kesuksesan implementasi teknologi pertanian, diperlukan keterlibatan lebih lanjut dari pemerintah dalam menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan bagi petani, serta memperkuat infrastruktur teknologi di pedesaan. Dengan demikian, teknologi pertanian dapat terus menjadi pendorong utama pembangunan negara dan kesejahteraan petani di Indonesia.</p>Lina SudarwatiNabila Fahira Nasution
Copyright (c) 2024 Jurnal Kajian Agraria dan Kedaulatan Pangan (JKAKP)
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-03-092024-03-09311810.32734/jkakp.v3i1.15847Optimalisasi Program Bantuan Langsung Tunai dalam Meningkatkan Kesejahteraan Petani Terdampak Fenomena El Nino di Indonesia
https://talenta.usu.ac.id/jkakp/article/view/15788
<p><span class="s9">Penelitian</span> <span class="s9">ini</span> <span class="s9">menginvestigasi</span> <span class="s9">dampak</span><span class="s9"> Program </span><span class="s9">Bantuan</span> <span class="s9">Langsung</span> <span class="s9">Tunai</span><span class="s9"> (BLT) </span><span class="s9">terhadap</span> <span class="s9">kesejahteraan</span> <span class="s9">petani</span><span class="s9"> yang </span><span class="s9">terdampak</span><span class="s9"> oleh </span><span class="s9">fenomena</span><span class="s9"> El Nino di Indonesia. </span><span class="s9">Metode</span> <span class="s9">penelitian</span><span class="s9"> yang </span><span class="s9">digunakan</span> <span class="s9">adalah</span> <span class="s9">pendekatan</span> <span class="s9">kualitatif</span> <span class="s9">dengan</span><span class="s9">studi</span> <span class="s9">literatur</span><span class="s9">. Hasil </span><span class="s9">penelitian</span> <span class="s9">menunjukkan</span> <span class="s9">bahwa</span><span class="s9"> El Nino </span><span class="s9">memiliki</span> <span class="s9">dampak</span> <span class="s9">signifikan</span><span class="s9"> pada </span><span class="s9">sektor</span> <span class="s9">pertanian</span><span class="s9">, </span><span class="s9">termasuk</span><span class="s9">kekeringan</span><span class="s9">, </span><span class="s9">gangguan</span><span class="s9"> pada </span><span class="s9">musim</span> <span class="s9">tanam</span><span class="s9">, dan </span><span class="s9">penurunan</span> <span class="s9">kualitas</span> <span class="s9">hasil</span> <span class="s9">panen</span><span class="s9">. </span><span class="s9">Upaya</span> <span class="s9">penanggulangan</span> <span class="s9">terhadap</span><span class="s9"> El Nino </span><span class="s9">melibatkan</span> <span class="s9">pemantauan</span> <span class="s9">cuaca</span><span class="s9">, </span><span class="s9">pemakaian</span><span class="s9"> air yang </span><span class="s9">efisien</span><span class="s9">, dan </span><span class="s9">penerapan</span> <span class="s9">pupuk</span> <span class="s9">organik</span><span class="s9">. </span><span class="s9">Sementara</span> <span class="s9">itu</span><span class="s9">, BLT El Nino </span><span class="s9">memberikan</span> <span class="s9">bantuan</span> <span class="s9">finansial</span> <span class="s9">kepada</span> <span class="s9">petani</span><span class="s9"> yang </span><span class="s9">terkena</span> <span class="s9">dampak</span> <span class="s9">langsung</span><span class="s9">, </span><span class="s9">membantu</span> <span class="s9">mereka</span> <span class="s9">dalam</span> <span class="s9">menjaga</span> <span class="s9">daya</span> <span class="s9">beli</span><span class="s9">dan </span><span class="s9">meredakan</span> <span class="s9">beban</span> <span class="s9">ekonomi</span><span class="s9">. </span><span class="s9">Respon</span> <span class="s9">positif</span> <span class="s9">dari</span> <span class="s9">Keluarga</span> <span class="s9">Penerima</span> <span class="s9">Manfaat</span><span class="s9"> (KPM) </span><span class="s9">menunjukkan</span> <span class="s9">bahwa</span><span class="s9"> program </span><span class="s9">ini</span><span class="s9">dianggap</span> <span class="s9">efektif</span><span class="s9"> dan </span><span class="s9">berdampak</span> <span class="s9">positif</span> <span class="s9">bagi</span> <span class="s9">kesejahteraan</span> <span class="s9">masyarakat</span><span class="s9">. </span><span class="s9">Kesimpulannya</span><span class="s9">, </span><span class="s9">kolaborasi</span> <span class="s9">antara</span> <span class="s9">petani</span><span class="s9">, </span><span class="s9">pemerintah</span><span class="s9">, dan </span><span class="s9">pihak</span> <span class="s9">terkait</span> <span class="s9">diperlukan</span> <span class="s9">dalam</span> <span class="s9">menghadapi</span> <span class="s9">fenomena</span><span class="s9"> El Nino, </span><span class="s9">sementara</span><span class="s9"> BLT El Nino </span><span class="s9">memberikan</span><span class="s9">kontribusi</span> <span class="s9">positif</span> <span class="s9">dalam</span> <span class="s9">menjaga</span> <span class="s9">kesejahteraan</span> <span class="s9">petani</span><span class="s9"> di masa </span><span class="s9">sulit</span><span class="s9">.</span></p>Emi TrianiAndi Nisa Magello
Copyright (c) 2024 Jurnal Kajian Agraria dan Kedaulatan Pangan (JKAKP)
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-03-152024-03-1531172410.32734/jkakp.v3i1.15788Gumelar Senjakala Pranata Mangsa: Transformasi Kognitif dan Perubahan Struktur Sosial Petani Jawa
https://talenta.usu.ac.id/jkakp/article/view/15676
<p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Revolusi hijau tahun 1970 telah mengubah kultur pertanian di Jawa. Kini, sistem pertanian di Jawa telah beralih ke sistem pertanian modern dan meninggalkan praktik-praktik pertanian tradisonal. Situasi ini berimbas pada pergeseran pranata mangsa sebagai sistem pengetahuan pertanian tradisional Jawa. Artikel ini bertujuan untuk menggali lebih dalam fenomena tersebut melalui penelitian intensif yang berlokasi di desa Joho, kecamatan Kalidawir, kabupaten Tulungagung, Jawa timur. Penelitian ini berjenis kualitatif-deskriptif dengan pendekatan studi lapangan dan pustaka. Data penelitian diperoleh dengan cara observasi, wawancara dan studi kepustakaan. Analisis data dilakukan dengan menerapkan metode hermeneutika filosofis yang dipadukan dengan perspektif Louis Althusser tentang Ideologi. Hasil penelitian menunjukkan, 1) Revolusi hijau menyimpan hikayat konflik ideologi antara kapitalisme dan komunisme, keduanya saling berebut pengaruh kekuasaan secara politik, ekonomi dan budaya di negara dunia ketiga. 2) Imbas dari konflik ideologi menyababkan transformasi kognitif dan struktur sosial masyarakat yang akhirnya menggeser sistem pertanian tradisonal menjadi teknologi modern. 3) Pergeseran kognitif dan sistem pertanian tersebut pada akhirnya menyebabkan posisi pranata mangsa terancam hilang di dalam ruang sosial-budaya masyarakat desa Joho, hingga saat ini indegenouse knowledge tersebut hanya tersisa kenangan dalam ingatan segelintir warga.</p> <p><strong>kata kunci: </strong>Pranata Mangsa, Revolusi Hijau, Ideologi, Lois Althusser, Transformasi Kognitif.</p> <p> </p> <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><em>The Green Revolution of 1970 has transformed the agricultural culture in Java. Today, the farming system in Java has shifted to modern agriculture, leaving behind traditional farming practices. This situation has impacted the shift in the institution of ‘pranata mangsa’ as the traditional agricultural knowledge system in Java. This article aims to delve deeper into this phenomenon through intensive research located in the village of Joho, Kalidawir district, Tulungagung regency, East Java. This qualitive-descritive research employs a field and literature study approach. Data is gathered through observation, interviews, and literature review. Data analysis is conducted using a combination of philosophical hermeneutics method and Louis Althusser’s perspective on ideology. The research findings indicate: 1) The Green Revolution embodies the narrative of ideological conflict between capitalism and communism, both vying for political, economic, and cultural influence in third world countries. 2) The repercussions of ideological conflict lead to cognitive transformation and social structure changes in the community, ultimately shifting from traditional farming systems to modern technology. 3) This cognitive shift and change in farming systems ultimately threaten the position of ‘pranata mangsa’ within the socio-cultural space of the Joho village community, and currently, indigenous knoeledge is only reminisced by a few villagers.</em></p> <p><strong><em>Keywords: </em></strong><em>Pranata Mangsa, Green Revolution, Ideology, Louis Althusser, Cognitive Transformation.</em></p>rangga gumelar sawaliMulia Ardi Ardi
Copyright (c) 2024 Jurnal Kajian Agraria dan Kedaulatan Pangan (JKAKP)
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-03-272024-03-2731254310.32734/jkakp.v3i1.15676Identifikasi Pemanfaatan Data Geospasial Statistik Pertanian dalam Mendukung Pengambilan Keputusan
https://talenta.usu.ac.id/jkakp/article/view/14786
<p>Sektor pertanian merupakan sektor utama dalam pembangunan ekonomi dan ketahanan pangan di seluruh dunia. Begitu banyak tantangan terutama dalam pengelolaan dan pengambilan keputusan sehingga membutuhkan suatu pendekatan inovatif yang dapat mempermudah permasalahannya, salah satunya adalah dengan adanya data geospasial statistik pertanian. Pendekatan yang digunakan dalam artikel ini adalah analisis literatur dan kajian konseptual. Data geospasial dapat meningkatkan efisiensi pertanian. Ahli pertanian dapat merencanakan penggunaan lahan dengan lebih efisien, sedangkan petani dapat memilih lokasi budidaya yang optimal. Pemantauan pertanian real-time melalui citra satelit membantu deteksi cepat masalah seperti serangan hama atau penyakit, meningkatkan produktivitas secara keseluruhan.</p>Ferdinandus Bata
Copyright (c) 2024 Jurnal Kajian Agraria dan Kedaulatan Pangan (JKAKP)
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-03-272024-03-2731444910.32734/jkakp.v3i1.14786Analisis Implementasi Kebijakan “Food Estate” Dalam Upaya Perlindungan Keberlanjutan Lahan Pertanian Dan Ketahanan Pangan Di Provinsi Kalimantan Tengah
https://talenta.usu.ac.id/jkakp/article/view/14748
<p><span style="font-weight: 400;">Implementasi kebijakan "Food Estate" merupakan program kebijakan yang diusulkan oleh Menteri Pertahanan bertujuan untuk meningkatkan produksi pangan di Indonesia khususnya dalam konteks memastikan ketahanan nasional selama pandemi. Pada pengimplementasiannya, program “Food Estate” tersebut menimbulkan kontroversi terkait dampak lingkungan dan konflik tanah dengan masyarakat adat dan petani lokal khususnya di Kalimantan Tengah. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa program food estate di daerah tersebut mengalami kegagalan karena kurangnya pembelajaran dari pengalaman sebelumnya dan kurangnya perencanaan yang matang. Diperlukan pendekatan berbasis dialog, konsultasi, dan solusi yang adil yang melibatkan semua pihak yang terlibat untuk menyelesaikan masalah ketahanan pangan dan ketahanan nasional di wilayah tersebut secara berkelanjutan dan adil. Program food estate memiliki dampak lingkungan dan sosial yang perlu diperhatikan, dan partisipasi masyarakat dalam perencanaan dan implementasi program sangat penting untuk membangun dukungan publik yang solid dan mengurangi potensi konflik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana dinamika dari implementasi dan keberlanjutan kebijakan Food Estate di Kalimantan Tengah dengan menggunakan metode penelitian kualitatif melalui pengumpulan data dari sumber-sumber pustaka ini kemudian dianalisis secara kritis. </span></p>Arjena RisdiantoFelix Marshal JothamNurdin
Copyright (c) 2024 Jurnal Kajian Agraria dan Kedaulatan Pangan (JKAKP)
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-03-272024-03-2731505910.32734/jkakp.v3i1.14748