Karakteristik dan Daya Hambat Mikroba Edible Film dengan Penambahan Filler Kulit Salak (Salacca zalacca) sebagai Pengemas Makanan

Authors

  • Nisaul Fadilah Dalimunthe Universitas Sumatera Utara
  • M. Thoriq Al Fath Universitas Sumatera Utara
  • M. Hendra S. Ginting Universitas Sumatera Utara
  • Tania Natasya Universitas Sumatera Utara
  • Khairunnisa Alifia Pulungan Universitas Sumatera Utara

DOI:

https://doi.org/10.32734/jtk.v12i1.10395

Keywords:

antimicrobial, degradation, edible film, snakefruit peel, pectin

Abstract

An edible film serves to protect and improve food quality. One of the ingredients that can be used is pectin. However, edible films made from pectin have fragile mechanical properties, so snakefruit peel is added as a filler to improve mechanical properties. Edible films were prepared with concentrations from 0%, 2%, 3%, 4%, and 6% (wt), pectin, glycerol (C3H8O3), calcium hloride dihydrate (CaCl2.2H2O) and Tween 80. It was stirred with magnetic stirrer, printed and dried in an oven to test the properties. As a result, the addition of snakefruit peel affected the thickness, swelling, degradation and antimicrobial. The thickness obtained is between 0.024 mm - 0.0172 mm. The swelling results obtained ranged from 0.0409 - 0.0137. The best degradation results were obtained on day 5th, with varying concentrations of 6% snakefruit peel. The results of the study on antimicrobial activity showed that maximal inhibition with varying concentrations of 6% snakefruit peel with an inhibition zone of 20.8 mm.

Downloads

Download data is not yet available.

References

S. H. Siregar dan W. Irma, “Pemanfaatan kulit singkong sebagai alternatif bahan baku edible film,” Phot. J. Sain dan Kesehat., vol. 3, no. 1, hal. 15–21, 2012, doi: 10.37859/jp.v3i1.144.

I. N. Sucipta, K. Suriasih, dan P. K. D. Kenacana, Pengemasan pangan kajian pengemasan yang aman, nyaman, efektif dan efisien. 2017.

M. Murdinah, M. Darmawan, dan D. Fransiska, “Karakteristik edible film dari komposit alginat, gluten dan lilin lebah (beeswax),” J. Pascapanen dan Bioteknol. Kelaut. dan Perikan., vol. 2, no. 1, hal. 19, 2014, doi: 10.15578/jpbkp.v2i1.30.

G. W. Pradana, A. M. Jacoeb, dan S. Ruddy, “Karakteristik tepung pati dan pektin buah pedada serta aplikasinya sebagai bahan baku pembuatan edible film,” J. Pengolah. Has. Perikan. Indones., vol. 20, no. 3, hal. 609–619, 2017, [Daring]. Tersedia pada: journal.ipb.ac.id/index.php.jphpi

F. Yulistiani, D. R. D. Kurnia, M. Agustina, dan Y. Istiqlaliyah, “Pembuatan edible film antibakteri berbahan dasar pektin albedo semangka, sagu, dan ekstrak bawang putih,” Fluida, vol. 12, no. 1, hal. 29–34, 2019, doi: 10.35313/fluida.v12i1.1621.

E. Zubaidah, Austin, dan F. H. Sriheryna, “Studi aktivitas antioksidan cuka salak dari berbagai varietas buah salak (Salacca zalacca),” J. Teknol. Pertan., vol. 16, no. 2, hal. 89–96, 2015.

N. A. S. Nasution, “Strategi pengembangan usaha tani tanaman salak Sidempuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat (Studi Kasus : Desa Parsalakan, Kecamatan Angkola Barat, Kabupaten Tapanuli Selatan)”, Skripsi, Universitas Medan Area, Medan, 2019.

E. S. Shabir, A. Rahmadani, L. Meylina, dan H. Kuncoro, “Uji fitokimia ekstrak kulit buah salak (Salacca zalacca) dan pengaruh ekstrak terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans dan jamur Candida albicans,” Proceeding Mulawarman Pharm. Conf., vol. 8, no. November, hal. 314–320, 2018, doi: 10.25026/mpc.v8i1.346.

H. N. Hanifah, G. Hadisoebroto, R. Apriani, dan M. Apriani, “Efektivitas kulit salak dan biji salak (Salacca zalacca) sebagai bioadsorben logam Pb dari limbah cair laboratorium farmasi,” J. sabdarrifarma, vol. 8(2), no. 100, hal. 7–14, 2020.

S. K. Wirawan dan A. Prasetya, “Pengaruh plasticizer pada karakteristik edible film dari pektin,” vol. 14, no. 1, hal. 61–67, 2012.

N. F. Dalimunthe, “Pengaruh penambahan Karbonat Hidrosiapatit (CHA) terhadap karakteristik edible film dari pektin”, Tesis, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 2019.

A. Sulistyowati, E. Sedyadi, dan S. Yunita Prabawati, “Pengaruh penambahan ekstrak jahe (Zingiber officinale) sebagai antioksidan pada edible film pati ganyong (Canna edulis) dan lidah buaya (Aloe vera .L) terhadap masa simpan buah tomat (Lycopersicum esculentum),” Anal. Environ. Chem., vol. 4, no. 01, hal. 1–12, 2019, doi: 10.23960/aec.v4.i1.2019.p01-12.

J. Budiman, R. Nopianti, dan S. D. Lestari, “Karakteristik bioplastik dari pati buah lindur (Bruguiera gymnorrizha),” J. FishtecH, vol. 7, no. 1, hal. 49–59, 2018, doi: 10.36706/fishtech.v7i1.5980.

D. A. Setiawan, B. D. Argo, dan Y. Hendrawan, “Pengaruh konsentrasi dan preparasi membran terhadap karakterisasi membran kitosan,” J. Keteknikan Pertan. Trop. dan Biosist., vol. 3, no. 1, hal. 95–99, 2015.

I. Zuwanna dan H. Meilina, “Pengemas makanan ramah lingkungan berbasis limbah cair tahu ( whey ) sebagai edible film,” Pros. Semin. Nas. Pascasarj. Unsyiah, vol. 1, no. 1, hal. 77–87, 2017.

M. K. Putri, M. Karyantina, dan N. Suhartatik, “Aktivitas antimikrobia edible film pati kimpul (Xanthosoma sagittifolium) dengan variasi jenis dan konsentrasi ekstrak jahe (Zingiber officinale),” J. Teknol. Ind. Pertan., vol. 15, no. 1, hal. 15–24, 2021.

Published

2023-03-24