Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi) sebagai Koagulan Alami terhadap Karakteristik Karet Klon PB 260

Feerzet  Achmad; Devita  Amelia; Ayu  Pratiwi; Laila  Wahyu Saputri; Deviany; Reni  Yuniarti; Suhartono; Suharto

doi:10.32734/jtk.v11i1.8418

Authors

Feerzet Achmad Institut Teknologi Sumatera
Devita Amelia Institut Teknologi Sumatera
Ayu Pratiwi Institut Teknologi Sumatera
Laila Wahyu Saputri Institut Teknologi Sumatera
Deviany Institut Teknologi Sumatera
Reni Yuniarti Institut Teknologi Sumatera
Suhartono Universitas Jenderal Achmad Yani
Suharto LIPI UPT Balai Pengolahan Mineral Lampung

DOI:

https://doi.org/10.32734/jtk.v11i1.8418

Keywords:

rubber, clone PB 260, natural coagulant, Averrhoa bilimbi, coagulation

Abstract

Averrhoa bilimbi is a plant rich in benefits, one of which as natural coagulant. The aim of this research is to increase the potential of Averrhoa bilimbi as an environmentally friendly natural coagulant for the coagulation of rubber clone PB 260. The concentrations of Averrhoa bilimbi used were 45%, 55%, 65%, 75% and 85%. The characteristics of the rubber tested were dry rubber content (DRC), initial plasticity (Po) and Plasticity Retention Index (PRI). Based on the results of this study, the optimum concentration of Averrhoa bilimbi is 85% for latex coagulation time of 11 minutes with 33% DRC, 41% Po and 97% PRI. The highest the concentration of Averrhoa bilimbi used, the faster the coagulation process occurred. 2% formic acid was used as a chemical coagulant for comparison. From the results of this study, it can be concluded that Averrhoa bilimbi can be used as a natural coagulant producing rubber characteristics equal in quality as the ones using formic acid as a chemical coagulant and meets Indonesian Rubber Standard SNI 06-1903-2000.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Anonim, Standar Nasional Indonesia (SNI) 1903-2011 Tentang Karet Spesifikasi Teknis” Badan Stand. Nas., Jakarta, 2011, p. 1–9.

K, Safitri, “Pengaruh ekstrak belimbing wuluh (Averrhoa Bilimbi L) sebagai penggumpal lateks terhadap mutu karet,” Skripsi, Universitas Sumatera Utara, Medan, 2010.

A, Faisal, “Pengembangan proses degradasi karet alam menggunakan lindi hitam sebagai bahan tambahan aspal termodifikasi,” Skripsi, Institut Pertanian Bogor, Bogor, 2011.

J. I. Royani et al., “Genomic validation of PB 260 clone of rubber (Hevea brasiliensis) at Cikumpay Plantation by SSR marker,” J. Phys. Conf. Ser., vol. 835, no. 1, pp.1-6, 2017.

Sutrisno and Syafarinal, “Pengaruh waktu penyadapan terhadap produksi lateks tanaman karet rakyat klon PB 260,” JOM FAPERTA UR, vol. 5, pp. 1-7, 2018.

F. Achmad, A. C. Farhani, P. Febriyanto, and J. Jerry, “Pengaruh usia tanaman karet terhadap analisa diagnosa lateks pada klon RRIM 921,” J. Sci. Appl. Technol., vol. 5, no. 1, pp. 1-8, 2021.

D. S. Andriyani, M. Tahir, and A. Kusumastuti, “Perbandingan respons dan produksi tanaman karet (Hevea Brasiliensis M.) Klon PB 260 dan RRIC 100 terhadap aplikasi stimulan,” Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian (Journal of Agricultural Science, vol. 18, no. 2, pp. 202–208, 2020.

H. Harahap, A. Harfansah Nst, and I. F. Junaidi, “Pengaruh konsentrasi asam sulfat (H2SO4) pada hidrolisa tongkol jagung (Zea mays) menjadi nanokristal selulosa sebagai filler penguat pada produk lateks karet alam,” Jurnal Teknik Kimia USU, vol. 8, no. 2, pp. 48–53, 2019.

D. Harahap “Aplikasi buah mengkudu (Morinda Citrifolia L) Sebagai bahan koagulan alami pada lateks Di Desa Air Putih Kecamatan Putri Hijau Kabupaten Bengkulu Utara,” AGRITEPA, vol. 5, pp. 187–197, 2019.

N. Darmawan, F. Fitrianti, and I. R. Dewi, “Lateks karet alam bebas protein menggunakan natrium hidroksida,” Pros. Semin. Nas. Kulit, Karet dan Plast. ke-6, pp. 211–222, 2017.

F. Ali, A. Sihombing, and A. Fauzi, “Koagulasi lateks dengan ekstrak gadung (Dioscorea hispida Dennst),” Jurnal Teknik Kimia, vol. 17, no. 3, pp. 8–16, 2010.

A. Valentina, M. M. Herawati, and Y. H. Agus, “Pengaruh asam sulfat sebagai bahan koagulan lateks terhadap karakteristik karet dan mutu karet,” Jurnal Penelitian Karet, vol. 38, no. 1, pp. 85–94, 2020.

I. Purnamasari, and H. Prastanto, “Pengaruh penambahan ekstrak belimbing wuluh sebagai bahan penggumpal terhadap kualitas karet SIR 20,” Kinetika, vol. 5, pp. 33–38, 2014.

S.Hatina, and I. Febriana, “Penggunaan ekstrak belimbing wuluh matang sebagai penggumpal lateks pasca panen (Studi Pengaruh volume, waktu pencampuran, temperatur dan pH),” Jurnal Ilmiah Teknika, vol. 5, no. 2, pp. 169–180, 2018.

R. Hardiyanty, A. H. Suheri, and F. Ali, “Pemanfaatan sari mengkudu sebagai bahan penggumpal lateks,” Jurnal Teknik Kimia, vol. 19, no. 1, pp. 54–59, 2013.

Maryanti and R. Edison, “Pengaruh dosis serum lateks terhadap koagulasi lateks (Hevea brasiliensis),” Jurnal Agro Industri Perkebunan, vol. 4, no. 10, pp. 54-59, 2016.