Distribusi Peta Awal Serangan Penyakit Jamur Akar Putih (Rigidoporus microporus (Swartz: Fr)) pada Beberapa Perkebunan Karet Rakyat di Kabupaten Asahan

Mapping the Distribution Early Attacks of White Root Fungus Disease (Rigidoporus microporus (Swartz: Fr)) at several smallholder’s rubber plantation in Asahan

DOI:

https://doi.org/10.32734/joa.v5i1.2300

Keywords:

karet, jamur akar putih, keparahan penyakit, peta, Rigidoporus microporus

Abstract

Kabupaten Asahan merupakan wilayah pertanaman karet yang masih rendah produktivitasnya di Sumatera Utara, salah satu penyebabnya adalah penyakit jamur akar putih dengan kerugian mencapai Rp. 1 miliar (8.53%) per tahunnya. Penelitian bertujuan untuk melakukan pemetaan serangan penyakit dan mengetahui keparahan penyakit jamur akar putih pada beberapa perkebunan karet rakyat di Kabupaten Asahan. Penelitian dilaksanakan di kebun karet rakyat Desa Aek Teluk Kiri Kecamatan Teluk Dalam, Desa Kampung Baru dan Silomlom Kecamatan Simpang Empat, Desa Sei Pulo Pale dan Sei Alim Ulu Kecamatan Air Batu dan Laboratorium Riset dan Teknologi Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara pada bulan Juli sampai Oktober 2015. Penelitian menggunakan metode survei dan pembuatan peta menggunakan Sistem Informasi Geografis. Hasil penelitian menunjukkan distribusi peta serangan penyakit jamur akar putih tersebar pada letak geografis 2°83.167'54.5" - 2°91.055'23.4" LU dan 99°61.997'34.7" - 99°73.535'64.9" BT, keparahan penyakit tertinggi terdapat di kebun Desa Sei Alim Ulu Kecamatan Air Batu yaitu 52,50%, terendah di kebun Desa Silomlom Kecamatan Simpang Empat yaitu 3,10%. Hasil rata-rata kuisioner menunjukkan bahwa kurangnya keperdulian para petani dalam melakukan pengendalian yang optimal sehingga serangan penyakit dapat menyebar cepat.

 

Asahan is rubber planting area is still low productivity, one reason is White Root Fungus Disease with losess reaching Rp. 1 billion (8.53%) annually. The research aims to map the disease and determine the severity of the disease White Root Fungus on at several smallholder’s rubber plantation in Asahan district. The research was conducted in smallholder’s rubber plantation at Aek Teluk Kiri village Teluk Dalam sub-district, Kampung Baru and Silomlom village Simpang Empat sub-distrit, Sei Pulo Pale and Sei Alim Ulu village Air Baru sub-district and Laboratorium Research and Technology, Faculty of Agriculture, University of Sumatera Utara in Juli to October 2015. The method of research is survey and cartography using Geographic Information System. The results showed a map of the distribution of white root fungus disease spread due to its geographic 2°83.167'54.5" - 2°91.055'23.4" LU and 99°61.997'34.7" - 99°73.535'64.9" BT, highest of disease severity in Sei Alim Ulu village Air Batu sub-district plantation is 52.50%, the lowest Silomlom village Simpang Empat sub-district plantation is 3.10%. The average yield of the questionnaire showed that a lack of awareness of farmers in performing optimal control so that the disease can spread rapidly.

Downloads

Download data is not yet available.

Published

2017-02-02