Keragaan Pertumbuhan Tanaman Jahe Merah (Zingiber officinale Rosc.) pada Kondisi Cekaman Kekeringan Di Provinsi Banten

Growth Performance of Red Ginger Plant (Zingiber officinale Rosc.) on Drought Stress Condition In Banten Province

Authors

  • Sri Lestari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Banten Jl. Ciptayasa KM. 01 Ciruas Serang-Banten, Indonesia.
  • Yati Astuti Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Banten Jl. Ciptayasa KM. 01 Ciruas Serang-Banten, Indonesia.
  • Rika Jayanti Malik Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Banten Jl. Ciptayasa KM. 01 Ciruas Serang-Banten, Indonesia.
  • Eko Kardiyanto Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Banten Jl. Ciptayasa KM. 01 Ciruas Serang-Banten, Indonesia.

DOI:

https://doi.org/10.32734/joa.v7i1.2344

Keywords:

drought, performance, red ginger, stress, cekaman, jahe merah, kekeringan, keragaan

Abstract

This study aims to provide information about the performance of red ginger plants cultivated in drought stress conditions due to less rainfall intensity. The research was conducted in Maja sub-district of Lebak District of Banten Province from January to December 2015 with rainfall condition of 1922 mm. The research used Randomized Block Design (RAK) which was arranged factorially with 2 (two) factors, that is fertilizer (4 treatment) and cultivation system (2 treatment) each repeated 3 times. The best technological package in vegetative phase of ginger crop aged 4 month after planting in drought stress condition is P1S2 (150% treatment of manure on polybag planting system) for plant height parameters of 31.29 cm and stem diameter of 2.09 cm. Treatment of P1S1 (150% manure treatment on monoculture land system) yielded the highest rhizome weight (12,33 gram / clump) at 6,5 month after planting. The polybag cultivation system in drought stress conditions makes crop conditions more rapidly drought when compared to cropping systems on the land.

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai keragaan tanaman jahe merah yang dibudidayakan dalam kondisi cekaman kekeringan akibat intensitas curah hujan yang kurang. Penelitian dilaksanakan di kecamatan Maja Kabupaten Lebak Provinsi Banten pada bulan Januari hingga Desember 2015 dengan kondisi curah hujan pertahun 1922 mm. Penelitian menggunakan metode penelitian Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial dengan 2 (dua) faktor, yaitu perlakuan pupuk (4 perlakuan) dan perlakuan sistem pertanaman budidaya (2 perlakuan) masingmasing diulang sebanyak 3 kali. Paket teknologi terbaik pada fase vegetatif tanaman jahe umur 4 BST pada kondisi cekaman kekeringan yaitu pada perlakuan P1S2 (perlakuan 150% pupuk kandang pada sistem tanam polibag) untuk parameter tinggi tanaman sebesar 31,29 cm dan diameter batang sebesar 2,09 cm. Perlakuan P1S1 (perlakuan 150% pupuk kandang pada sistem tanam monokultur lahan) menghasilkan bobot rimpang tertinggi (12,33 gram/rumpun) pada umur panen 6,5 BST. Sistem pertanaman polybag pada kondisi cekaman kekeringan menjadikan kondisi tanaman lebih cepat mengalami kekeringan jika dibandingkan dengan sistem pertanaman di lahan.

Downloads

Download data is not yet available.

Published

2019-06-25