Respon Produksi Lateks Dalam Berbagai Waktu Aplikasi Pada Klon Karet Metabolisme Tinggi Terhadap Pemberian Stimulan Etilen Kulit Pisang Di Bawah Bidang Sadap

Response of Latex Production At Various Times Application In Quick starter Clone Rubber Plant of Giving Stimulant Ethylene Peel of Banana Below the Tapping

Authors

  • Tomi Sandi Gultom Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara
  • Charloq Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara
  • Jonis Ginting Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara
  • Radite Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

DOI:

https://doi.org/10.32734/joa.v5i1.2473

Keywords:

klon, produksi lateks, stimulan, waktu aplikasi

Abstract

Penelitian dilaksanakan selama 6 bulan dimulai pada bulan September 2015 hingga Februari 2016 di Balai Penelitian Karet Sungei Putih, Deli Serdang. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Petak Tersarang Tiga Step dengan tiga ulangan. Step pertama yaitu waktu aplikasi terdiri dari waktu aplikasi pertama dan waktu aplikasi kedua, step kedua yaitu perlakuan klon terdiri dari klon IRR 118 dan klon PB 260 dan step ketiga yaitu stimulan terdiri dari tanpa stimulan, stimulan ekstrak 50 g kulit buah pisang, stimulan ekstrak 100 g kulit buah pisang, stimulan ekstrak 150 g kulit buah pisang, stimulan ekstrak 200 g kulit buah pisang. Pengamatan parameter adalah kadar padatan lateks. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu aplikasi pertama lebih tinggi dalam menghasilkan lateks dibandingkan waktu aplikasi kedua. Klon PB 260 adalah klon yang mengalami peningkatan produksi tertinggi akibat pemberian stimulan. Stimulan ekstrak 150 g kulit buah pisang adalah stimulan yang cenderung meningkatkan produksi lateks lebih tinggi dibandingkan perlakuan stimulan lainnya.

 

The experiment was conducted for six months, began in September 2015 to Februari 2016 in Sungei Putih Rubber Research Institute, Deli Serdang. Three-Stage Nested Design was applied with three replications. The first step was time application, i.e., a first application, a second application, the second step of clones treatment, i.e., IRR 118 clones, PB 260 clones and the third step was stimulants, i.e., without stimulants, stimulant extract 50 grams the peel of banana, stimulant extract 100 grams the peel of banana, stimulant extract 150 grams the peel of banana, stimulant extract 200 grams the peel of banana. Observed parameters was total solid contents. The results showed that first application was more bigger than the second application to produced the latex. PB 260 clones were clones that experienced the highest increase in producing due to the provision treatment of stimulants. Stimulant extract 100 gram the peel of banana is stimulant that tends to increase production latex higher than others.

Downloads

Download data is not yet available.

Published

2017-02-02