Respon Produksi Lateks Dalam Berbagai Waktu aplikasi Pada Klon Karet MetabolismeTinggi Terhadap Pemberian Stimulan Etilen Ekstrak Kulit Pisang

Response latex production at various times applications on rubber clone quick starter treated by stimulant ethylene banana peel

Authors

  • Andan R P Galingging Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara
  • Charloq Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara
  • Ferry Ezra T. Sitepu Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

DOI:

https://doi.org/10.32734/ja.v5i2.2578

Keywords:

klon, produksi lateks, stimulan etilen ekstrak kulit pisang, waktu aplikasi

Abstract

Peningkatan produksi lateks pada tanaman karet umumnya menggunakan stimulan
ethrel yang memiliki kandungan hormon etilen kimiawi, sementara ethrel sulit
didapat oleh petani karena harganya yang mahal, oleh sebab itu dibutuhkan perlakuan
stimulan alternatif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui respon produksi lateks
pada waktu aplikasi yang berbeda pada klon tanaman karet metabolisme tinggi
terhadap pemberian hormon etilen organik kulit pisang dalam berbagai konsentrasi.
Penelitian dilaksanakan selama 6 bulan dimulai pada bulan September 2015 hingga
Februari 2016 di Balai Penelitian Karet Sungei Putih, Kecamatan Galang, Kabupaten
Deli Serdang. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Petak
Tersarang Tiga Step dengan tiga ulangan. Step pertama yaitu waktu aplikasi terdiri
dari waktu aplikasi pertama dan waktu aplikasi kedua, step kedua yaitu perlakuan klon terdiri dari klon IRR 118 dan klon PB 260 dan step ketiga yaitu stimulan terdiri
dari tanpa stimulan, 50, 100, 150, dan 200 g stimulan etilen ekstrak kulit pisang.
Pengamatan parameter adalah kadar padatan total.Hasil penelitian menunjukkan bahwa
waktu aplikasi pertama lebih tinggi dalam menghasilkan lateks dibandingkan waktu aplikasi
kedua. Klon PB 260 adalah klon yang mengalami peningkatan produksi tertinggi akibat
pemberian stimulan. Stimulan ekstrak 50 g kulit buah pisang adalah stimulan yang cenderung
meningkatkan produksi lateks lebih tinggi dibandingkan perlakuan stimulan lainnya.

 

Increasing latex production in rubber plants generally used ethrel stimulant that
contains the chemical hormone ethylene and the ethrel may be difficult to consumed
by the people's plantation (estates) because the price is expensive, and therefore it
needed an alternative stimulant treatment. The purpose of this study was to evaluate
the response latex production at various times applications on rubber clone quick
starter treated by stimulant ethylene banana peel. The experiment was conducted for
six months, began in September 2015 to Februari 2016 in Sungei Putih Rubber
Research Institute, Galang Subdistrict, Deli Serdang regency. Three-Stage Nested
Design was applied with three replications. The first step was time application, i.e., a
first application, a second application, the second step of clone treatment, i.e., IRR
118 clone, PB 260 clone and the third step was stimulants, i.e., without stimulants,
50, 100, 150, and 200 g ethylene stimulant organic banana peel. Observed parameter
was total solids content. The results showed that first application was more bigger
than the second application to produced the latex. PB 260 clones were clones that
experienced the highest increase in producing due to the provision treatment of
stimulants. The stimulant extract 50 gram of the banana peel is stimulant that tends to
increase production latex higher than others.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2017-05-02