Respons Fisiologis Dua Genotip Kedelai Terhadap Pemberian α – Tokoferol Pada Lahan Salin

Phsyiologys Response Two Genotypes of Soybean on Giving α- Tocopherol in Saline Lands

Authors

  • Putri Tya Sumantri Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, USU, Medan 20155, Indonesia.
  • Nini Rahmawati Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, USU, Medan 20155, Indonesia.
  • Mariati Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, USU, Medan 20155, Indonesia.

DOI:

https://doi.org/10.32734/joa.v6i2.2621

Keywords:

α - tocopherol, saline, soybean genotype, α – tokoferol, genotip kedelai, salin

Abstract

The aim of the research to find out influence of α-tocopherol concentration on physiological of two
soybean genotypes. The research was conducted at Desa Paluh Merbau, Percut Sei Tuan, Deli
Serdang ± 1.5 m above sea level. The leaf analysis conducted at Tissue Culture Laboratory of
Faculty of Agriculture, University of Sumatera Utara from May to July 2017. The design of the
reset was range by Randomized Block Design with two factors. The first factor was the soybean
genotype ie; Grobogan x Anjasmoro and Grobogan
I
x Grobogan and the second was the
concentration of α - tocopherol ie; 0, 250, 500 and 750 ppm. The result of research showed that
soybean genotypes, the concentration of a-tocopherol and combination between soybean genotypes
with concentration a-tocopherol has no significant effect on all parameters. Nevertheless it
appeared that soybean genotypes (Grobogan
I
x Grobogan) produced sod and pod higher than other
treatments. The concentration of a-tocopherol 500 ppm produced H2O2
, which more less than other
treatments. The combination of genotypes (Grobogan
I
x Grobogan) with concentration a-tocopherol
500 ppm produced SOD was higher than other treatments.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi α – tokoferol pada fisologis dua genotip kedelai. Penelitian ini dilakukan di Desa Paluh Merbau, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang (±1.5 m diatas permukaan laut). Analisis daun kedelai dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara pada bulan Mei sampai dengan Juli 2017 Menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan dua faktor. Faktor pertama adalah genotip kedelai yaitu; Grobogan x Anjasmoro dan Grobogan I x Grobogan dan yang kedua adalah konsentrasi α – tokoferol yaitu; 0, 250, 500 dan 750 ppm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa genotip kedelai, konsentrasi α-tocopherol dan kombinasi antara genotip kedelai dengan konsentrasi α-tocopherol berpengaruh tidak nyata pada semua parameter. Namun demikian terlihat bahwa genotip kedelai (Grobogan I x Grobogan) menghasilkan SOD dan POD yang lebih tinggi dibanding dengan perlakuan lainnya. Konsentrasi α-tocopherol 500 ppm menghasilkan H2O2 yang lebih sedikit dibanding perlakuan lainnya. Kombinasi genotip (Grobogan I x Grobogan) dengan α-tocopherol 500 ppm menghasilkan SOD yang lebih tinggi dibanding perlakuan lainnya.

Downloads

Download data is not yet available.

Published

2018-04-17