PERAN KOMUNIKASI KELUARGA DALAM MENGATASI TECHNOPHOBIA PADA PEREMPUAN (Studi Kualitatif di Kota Medan)
DOI:
https://doi.org/10.32734/komunika.v18i1.7669Keywords:
technophobia, komunikasi keluarga, studi perempuan, MedanAbstract
Technophobia adalah suatu keadaan dimana seseorang merasakan kecemasan dan ketakutakan dalam menggunakan teknologi. Manusia menciptakan teknologi untuk mendukung aktivitas agar lebih efektif dan efisien. Teknologi tersebut dapat dimanfaatkan untuk menjalin komunikasi, mengakses informasi dan memudahkan pekerjaan manusia. Setiap orang memiliki hak yang sama untuk mendapatkan kesempatan dan kemampuan terakses dengan teknologi. Untuk dapat terakses dengan teknologi, manusia tidak cukup hanya memiliki peralatan dan biaya, namun diperlukan pengetahuan tentang bagaimana menggunakan teknologi itu sendiri. Seseorang yang mengalami technophobia tentu tidak dapat merasakan manfaat dari perkembangan teknologi dan hal tersebut tentu sangat merugikan. Keluarga, sebagai unit terkecil dari masyarakat, merupakan asal mula sebuah kebiasaan terbentuk. Komunikasi keluarga, sebagai proses penyampaian pesan antar anggota keluarga berperan penting dalam mengatasi anggota keluarga yang mengalami technophobia. Melalui kajian ini, tim peneliti berharap dapat mengetahui, penyebab perempuan mengalami technophobia dan bagaimana peran komunikasi keluarga dalam mengatasi technophobia. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif direncanakan dilaksanakan selama satu tahun, dengan wawancara dan Focus Group Discussion (FGD) sebagai metode pengumpulan data. Teknik pemilihan informan menggunakan purposive sampling, dimana kriteria informan telah ditetapkan sebelumnya. Adapun luaran dari penelitian ini berupa publikasi pada jurnal ilmiah nasional terakreditasi dan luaran tambahan pada jurnal ilmiah nasional tidak terakreditasi.
Downloads
Published
Issue
Section
Copyright (c) 2022 KomunikA
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.