Manifestation of Resistance between PTPN II Plantation Corporation and Persil IV Farmers in Tadukan Raga Village, Deli Serdang Regency.

Authors

  • Rahman Malik Universitas Sumatera Utara
  • Citra Saputri Dewi Universitas Sumatera Utara, Indonesia
  • Tengku Ilham Saladin Universitas Sumatera Utara, Indonesia
  • Khofifah Indar Parawansa Universitas Sumatera Utara, Indonesia
  • Rina Junita Universitas Sumatera Utara, Indonesia
  • Achmad Hidir Universitas Riau, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.32734/jpr.v3i1.16091

Keywords:

Budaya Rimbo, Buruh Borong ,Konflik, Petani Persil IV, PTPN II

Abstract

Abstrak

Meningkatnya pemberitaan mengenai konflik agraria dan protes petani di Indonesia menunjukkan Pulau Sumatera dan Kalimantan merupakan wilayah yang rawan konflik lahan antara petani dan perusahaan perkebunan, khususnya perkebunan kelapa sawit . Petani Persil IV merupakan sebuah komunitas Petani yang ada di Tanjung Morawa tepatnya di Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hilir Kabupaten Deli Serdang. Petani Persil IV merupakan wujud persatuan petani yang mengalami konflik agraria dengan PTPN II yang ada di Deli Serdang. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana penerapan budaya rimbo dan buruh borong sebagai bentuk perlawanan Petani di perkebunan di Desa Tadukan Raga, Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hilir terhadap perusahaan perkebunan PTPN II. Metode penelitian ini bersifat kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Kasus konflik yang dialami Petani Persil IV dan Perusahaan PTPN ini  dianalisis menggunakan teori konflik dahrendorf. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kasus petani Persil IV ini tidak terjadi konsensus antara petani persil IV dengan PTPN II karena masih adanya campur tangan pemerintah sebagai pemantik konflik tersebut. Dampak negatif yang diakibatkan dari konflik tersebut adalah masyarakat Persil IV menjadi lebih tertutup dari masyarakat luar. Hal ini terlihat dari salah satu bentuk budaya masyarakat perkebunan Petani Persil IV yakni memilih buruh borongan dari daerah mereka saja, dan seolah-olah ada ketakutan dari masyarakat tersebut terhadap masyarakat luar.

Kata Kunci: Budaya Rimbo, Buruh Borong ,Konflik, Petani Persil IV, PTPN

Downloads

Download data is not yet available.

References

Aditjondro. (1998). Konferensi 100 Tahun Perkebunan Kelapa Sawit di Indonesia.

Afandi, M. (2013). PERLAWANAN EKSTRA LEGAL: “TRANSFORMASI PERLAWANAN PETANI MENGHADAPI KORPORASI PERKEBUNAN”. Bhumi.

ARISTANTI, D. Y. (2019). Pengupahan Buruh Borongan Pada PT Perkebunan Nusantara XII Afd Dampar kecamatan Mumbulsari kabupaten Jember Ditinjau dari Undang-undang NO. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan (Doctoral dissertation, IAIN Jember).

Bakumsu. (2011). Tabel Kasus Tanah di SUMUT. Medan.

Brata, N. T. (2012). Korelasi Budaya Perkebunan dan Fenomena “Buruh Borong” Perkebunan Sawit di Kalimantan Barat. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 18(3), 280-293.

Kuntowijoyo. (2002). Radikalisasi Petani. Yayasan Gentang Budaya.

Melfianora, M. (2012). Penulisan Karya Tulis Ilmiah dengan Studi Literatur. Retrieved

from https://osf.io:https://osf.io/gfe9w/download

Scott, James C, 1997. Senjatanya Orang-Orang Yang Kalah. Jakarta : YOI

Published

2024-03-28

How to Cite

Malik, R., Dewi, C. S., Saladin, T. I., Parawansa, K. I., Junita, R., & Hidir, A. . (2024). Manifestation of Resistance between PTPN II Plantation Corporation and Persil IV Farmers in Tadukan Raga Village, Deli Serdang Regency. Journal of Peasants’ Rights, 3(1), 59-65. https://doi.org/10.32734/jpr.v3i1.16091