PENURUNAN TINGKAT KEBISINGAN RUANG KERJA MELALUI OPTIMALISASI FUNGSI JENDELA KACA PADA GEDUNG ADMINISTRASI BANDAR UDARA STUDI KASUS DI BANDAR UDARA JUANDA SURABAYA

Authors

  • Sigit Widodo Program Studi Magister Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara
  • M. Nawawiy Loebis Program Studi Magister Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara
  • Basaria Talarosha Program Studi Magister Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara

DOI:

https://doi.org/10.32734/koridor.v8i1.1331

Keywords:

Kawasan Bandar Udara Juanda Surabaya, Intensitas Kebisingan, Jendela Kaca

Abstract

Kawasan bandar udara merupakan kawasan yang memiliki intensitas kebisingan yang sangat tinggi bahkan terus meningkat seiring dengan bertambahnya frekwensi lalu lintas udara. Intensitas Kebisingan yang umumnya dikeluhkan oleh sejumlah pekerja di bandar udara adalah tidak bisa berkonsentrasi dan sering melakukan kesalahan dalam melaksanakan pekerjaan. Permasalahan ini dikarenakan pada umumnya gedung fasilitas di beberapa Bandar udara dengan elemen bukaan bangunan seperti jendela kaca, tidak memiliki kemampuan dalam hal mereduksi intensitas bunyi yang berlebih. Gangguan kebisingan seperti ini juga terjadi di Bandar Udara Juanda Surabaya yang termasuk bandar udara terbesar dan tersibuk kedua setelah Bandar udara Internasional Soekarno Hatta Jakarta.

Keberadaan landas pacu di bandar udara yang berfungsi sebagai fasilitas mendarat dan tinggal landas pesawat terbang merupakan sumber utama kebisingan dengan intensitas bunyi antara 125-140 dB, sementara nilai standar faktor tempat kerja yang dapat diterima tenaga kerja terkait faktor kesehatan dan kenyamanan pada umumnya berkisar 65-85 dB.

Berdasarkan hasil penilitian, Pemanfaatan sistem kaca ganda dapat menaikkan nilai insulasi lebih dari 30%, dengan rincian kaca ganda minimal 2x6mm pada unit jendela mampu mereduksi bunyi sampai ≤ 65 dB, sistem ini jauh lebih efisien jika dibandingkan dengan memperbesar dimensi atau ketebalan kaca ataupun memodifikasi jarak gedung dari sumber bising. Upaya selanjutnya adalah perletakan posisi panil kaca atau unit jendela kaca pada sudut 15° terhadap posisi normal, serta pemilihan material yang memiliki nilai negatif terhadap faktor penghantar getaran bunyi seperti kayu dan PVC, material tersebut cukup baik untuk dimanfaatkan sebagai material penyusun struktur (frame) unit jendela kaca karena dapat meminimalisir efek getaran bunyi yang akan merambat dari bagian luar gedung.

Downloads

Download data is not yet available.

Published

2017-01-11

How to Cite

Widodo, S. ., Loebis, M. N. ., & Talarosha, B. . (2017). PENURUNAN TINGKAT KEBISINGAN RUANG KERJA MELALUI OPTIMALISASI FUNGSI JENDELA KACA PADA GEDUNG ADMINISTRASI BANDAR UDARA STUDI KASUS DI BANDAR UDARA JUANDA SURABAYA. Jurnal Koridor, 8(1), 73-85. https://doi.org/10.32734/koridor.v8i1.1331