Pemenuhan Gizi Dan Pemanfaatan Posyandu Dalam Mencegah Stunting Pada Keluarga Penerima PKH di Binjai Utara, Kota Binjai

DOI:

https://doi.org/10.32734/intervensisosial.v3i1.16545

Keywords:

Stunting, Pemenuhan Gizi, Pemanfaatan Posyandu, PKH

Abstract

Kemiskinan di Indonesia masih menjadi permasalahan yang belum terselesaikan, terutama dalam kasus stunting pada anak di bawah lima tahun. Stunting merupakan gagal tumbuh yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis, mengakibatkan tubuh anak pendek untuk usianya. Penelitian dilakukan di Binjai Utara Kota Binjai dengan delapan informan. Metode pengumpulan data meliputi wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan kurangnya pemahaman orang tua akan bahaya stunting, menyebabkan keterlambatan deteksi kondisi ini. Pemenuhan gizi yang baik penting untuk perkembangan anak, termasuk asupan karbohidrat, protein, vitamin, dan lemak. Pemanfaatan posyandu secara rutin dapat membantu mendeteksi masalah tumbuh kembang anak secara dini. Sayangnya, banyak orang tua hanya membawa anak ke posyandu hingga usia satu tahun, padahal seharusnya hingga usia lima tahun. Pemenuhan dan pemanfaatan posyandu secara baik dan teratur dapat menjadi langkah pencegahan stunting yang efektif.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Almatsier, S. (2009). Prinsip dasar ilmu gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Badan Pusat Statistik (2018) Indeks Khusus Penanganan Stunting Menurut Provinsi

Badan Pusat Statistik (2022) Persentase Penduduk Miskin Kota Binjai

Indrawati, S. (2016). Kejadian Stunting pada Anak Usia 2-3 Tahun Di Desa Karangrek Wonosari Gunungidul

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 1995/MENKES/SK/XII/2010 tentang Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Margawati, A., & Astuti, A.M. (2018). Pengetahuan ibu, pola makan dan status gizi pada anak stunting usia 1-5 tahun di Kelurahan Bangetayu, Kecamatan Genuk, Semarang. Jurnal Gizi Indonesia (The Indonesian Journal of Nutrition), 6 (2).

Mugianti, S., Mulyadi, A., Anam, A. K., & Najah, Z. L. (2018). Faktor penyebab anak stunting usia 25-60 bulan di Kecamatan Sukorejo Kota Blitar. Jurnal Ners dan Kebidanan (Journal of Ners and Midwifery), 5(3), 268-278

Moleong, L. J. (2018). Metodologi Penelitian Kualitatif .Remaja Rosdakarya. Inter Komunika, Stikom InterStudi

Nadilla, H. F., Nurwati, N., & Santoso, M. B. (2022). Peran Pendamping Program Keluarga Harapan (Pkh) Dalam Penanggulangan Anak Stunting Pada Keluarga Penerima Manfaat. Focus: Jurnal Pekerjaan Sosial, 5(1), 17-26

Pekik, D. (2006). Panduan Gizi Lengkap Keluarga dan Olahragawan. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

Rahmawati, N. F., Fajar, N. A., & Idris, H. (2020). Faktor sosial, ekonomi, dan pemanfaatan posyandu dengan kejadian stunting balita keluarga miskin penerima PKH di Palembang. Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 17(1), 23.

Rachmita, I. (2019). Optimalisasi Peran Posyandu dalam Pencegahan Stunting di Indonesia.

Sugiyono, D. (2013). Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D.

Undang-Undang No 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak

Published

2024-06-27

How to Cite

Pemenuhan Gizi Dan Pemanfaatan Posyandu Dalam Mencegah Stunting Pada Keluarga Penerima PKH di Binjai Utara, Kota Binjai. (2024). Jurnal Intervensi Sosial, 3(1), 26-36. https://doi.org/10.32734/intervensisosial.v3i1.16545