Peran pekerja sosial dalam pendampingan penderita gangguan jiwa psikotik di yayasan satu hati membangun medan sumatera utara

Peran pekerja sosial dalam pendampingan penderita gangguan jiwa psikotik di yayasan satu hati membangun medan sumatera utara

Authors

  • Shilcia Oktaviani Universitas Sumatera Utara
  • Mia Aulina Lubis Universitas Sumatera Utara
  • Berlianti Universitas Sumatera Utara

DOI:

https://doi.org/10.32734/intervensisosial.v3i2.16906

Keywords:

Peran Pekerja Sosial, Pendampingan, Gangguan Jiwa Psikotik

Abstract

Kesejahteraan sosial merupakan suatu kondisi terpenuhinya kebutuhan jasmani, rohani, material, spiritual, biologis, sosial
dan intelektual dalam menunjang eksistensi individu, kelompok dan komunitas. Dilihat dari pengertian kesejahteraan
sosial tersebut, maka orang yang mengalami gangguan jiwa tersebut adalah mereka yang tidak sejahtera secara biologis
dan spiritual. Undang Undang Nomor 18 Tahun 2014 Kesehatan Jiwa adalah kondisi dimana seorang individu dapat
berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga individu tersebut menyadari kemampuan sendiri, dapat
mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif. Penelitian ini dilakukan di Yayasan Satu Hati Membangun dengan
menggunakan tujuh informan yang terdiri dari satu informan kunci, tiga informan utama dan dua informan tambahan.
Teknik pengumpulan data menggunakan metode kualitatif dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa peran pekerja sosial dalam pendampingan penderita gangguan jiwa psikotik berjalan
sesuai dengan teori peran pekerja sosial dimana berdasarkan teori tersebut yang paling berperan adalah sebagai motivator.
Selanjutnya peran pekerja sosial sebagai konselor, broker, fasilitator, educator dan advokat tyap dibutuhkan namun tidak
sepenting peran sebagai motivator. Dengan adanya peran pekerja sosial pada tahap resosialisasi mempersiapkan penderita
gangguan jiwa psikotik lebih percaya diri dan semakin mampu berkembang dengan adanya tahap bimbingan lanjut yang
diberikan pekerja sosial di Yayasan Satu Hati Membangun, Medan, Sumatera Utara.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Lumingkewas, T. F. (2017). Indikator yang Membedakan Gejala Psikotik dengan pengalaman Spiritual dalam Persperktif Neurosains. Ebiodemik.

Moleong. (2018). Metode Penelitian Kualitatif . Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Nadri, M.B.U. (2020). Peran Pekerja Sosial dalam Rehabilitasi Disabilitas di Panti II Yayasan Sayap Ibu Kalasan Yogyakarta. Skripsi. UIN Sunan Kalijaga.

Nurussobah. (2022) Peran Pekerja Sosial Dalam Pendampingan Anak Berhadapan Dengan Hukum (ABH) Selama Masa Covid-19. REHSOS: Jurnal Ilmiah Rehabilitasi Sosial.

Tazkiyah. (2012). Pendampingan Pekerja Sosial terhadap Klien Pada Pelaksanaan Bimbingan Keterampilan di Panti Sosial Karya Wanita (PSKW). Skripsi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta.

Suharto, E (2007) . Pekerja Sosial di Dunia Industri. Bandung : Alfabeta.

Suharto, E (2011) . Pekerja Sosial di Indonesia, Sejarah Dinamika Perkembangan. Dunia Industri. Yogyakarta : Samudra Biru.

WHO (2017). Depression and Other Common Mental Disorders. Global health Estimates.

Departemen Sosial Republik Indonesia (2009). Bimbingan Teknis PHK. Jakarta

Downloads

Published

2025-01-09

How to Cite

Shilcia Oktaviani, Lubis, M. A., & Berlianti. (2025). Peran pekerja sosial dalam pendampingan penderita gangguan jiwa psikotik di yayasan satu hati membangun medan sumatera utara: Peran pekerja sosial dalam pendampingan penderita gangguan jiwa psikotik di yayasan satu hati membangun medan sumatera utara. Jurnal Intervensi Sosial, 3(2), 11–16. https://doi.org/10.32734/intervensisosial.v3i2.16906