Pengorganisasian Komunitas Gapoktan Harapan Menuju Kemandirian dan Keberlanjutan melalui Penguatan Kelembagaan
DOI:
https://doi.org/10.32734/intervensisosial.v4i1.20095Keywords:
Gapoktan, Kelembagaan, Pengorganisasian KomunitasAbstract
Kelembagaan petani memiliki peran dalam pemecahan masalah usahatani para petani, penyebarluasan informasi dan teknologi usahatani, tempat kerjasama anggota kelompok anggota kelompok tani dan tempat kerjasama kelompok dengan pihak lain diluar kelompok tani (Yulianti & Alif, 2020). Oleh karena itu, diperlukan pengorganisasian komunitas melalui penguatan kelembagaan pada Gapoktan. Kelembagaan Gapoktan memiliki peran penting untuk mengatur aktivitas masyarakat secara individu ataupun kelompok dalam kegiatan pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengorganisasian komunitas pada Gapoktan Harapan. Metode yang digunakan yaitu wawancara dan studi dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Gapoktan Harapan belum memenuhi aspek pengorganisasian sehingga diperlukan adanya penguatan kelembagaan. Temuan ini memberikan rekomendasi strategis untuk meningkatkan efektivitas pengorganisasian komunitas dan memperkuat peran kelembagaan Gapoktan dalam mendukung pembangunan pertanian yang berkelanjutan. Selain itu, diperlukan komitmen yang lebih besar dari semua pihak terkait, baik dalam bentuk sumber daya manusia, material, maupun dukungan kebijakan yang mendukung pelaksanaan program-program yang dirancang.
Downloads
References
Andelia, S. R., Antoni, M., & Adriani, D. (2022). Strategi Pengembangan Agribisnis Karet Dalam Prespektif Peranan Kelembagaan Di Indonesia. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh, 9(3), 1221. https://doi.org/10.25157/jimag.v9i3.8379
Arum, N. W. (2021). Partisipasi Penyuluh Pertanian Dalam Pengembangan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan). Jurnal Indonesia Sosial Sains, 2(11), 1965–1986. https://doi.org/10.36418/jiss.v2i11.454
Fauziyyah, S. A., Pangestika, K. W., & Fitriyani, E. (2020). Strategi Peningkatan Eksistensi Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Melalui Jejaring Sosial Dalam Pemberdayaan Masyarakat. ABDIPRAJA (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat), 1(1), 92. https://doi.org/10.31002/abdipraja.v1i1.3152
Perdana, W. (2025). Peran Gabungan Kelompok Tani ( Gapoktan ) Dalam Meningkatkan Pendapatan Hasil Pertanian Kelompok Tani Menurut Perspektif Ekonom Pembangunan Islam ( Studi Kasus di Desa Matang Danau Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas ). 9(1), 13–23.
Pujiharto. (2010). Kajian Pengembangan Gabungan Kelompok Tani(Gapoktan) Sebagai Kelembagaan PembangunanPertanian Di Pedesaan. Agritech, XII(1), 64–80.
Sariningrum, N. N., & Subekti, S. (2021). Partisipasi Anggota Gapoktan pada Program Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat (PUPM) melalui Toko Tani Indonesia (TTI) di Kabupaten Tulung Agung. Suluh Pembangunan : Journal of Extension and Development, 3(1), 17–27. https://doi.org/10.23960/jsp.vol3.no1.2021.64
Schramer, O. C. (2024). Intisari Teori U: Prinsip-prinsip Inti dan Penerapannya. Kepustakaan Populer Gramedia.
Thousand, J. S., & Villa, R. A. (1995). Managing Complex Change Toward Inclusive Schooling. In Creating an Inclusive School (pp. 51–79).
Yulianti, M., & Alif, M. (2020). Strategi komunikasi dalam penguatan kapasitas kelembagaan pada pengelolaan lahan gambut melalui peningkatan sumberdaya manusia di sektor pertanian Kalimantan Selatan Dalam kehidupan komunitas petani , dan fungsi kelembagaan petanimerupakan bagian pranata. April.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Jurnal Intervensi Sosial

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.