PENGARUH LINGKUNGAN KERJA KABIN LOKOMOTIF TERHADAP TINGKAT STRES DAN BEBAN KERJA MENTAL MASINIS SECARA FISIOLOGIS

Authors

  • Caecilia Sri Wahyuning
  • Indah Rachmatiah S.S.
  • Iftikar Z Sutalaksana

DOI:

https://doi.org/10.32734/jsti.v19i1.362

Keywords:

Masinis, Stres, Beban Kerja Mental, Salivary Α-Amylase, Heart Rate Variability

Abstract

Hasil kajian terhadap kecelakaan kereta api yang diindikasikan sebagai akibat human error masinis
menunjukkan bahwa kesalahan tersebut diduga disebabkan oleh stres kerja dan beban kerja mental yang dialami
oleh masinis. Salah satu sumber stres kerja masinis DaOp II Bandung adalah lingkungan fisik kabin lokomotif.
Penelitian ini mengkaji dampak lingkungan fisik kabin lokomotif terhadap stres dan dan beban kerja mental
masinis selama bertugas. Efek fisiologis stres adalah terjadinya reaksi biokimia untuk menyikapi stres yang
menyebabkan peningkatan peningkatan denyut jantung, tekanan darah, dan saliva. Reaksi kimia tersebut dapat
dilihat dari aktivitas Salivary α-Amylase (SAA) sebagai respon biologis terhadap stres yang cepat dan
berpengaruh terhadap sekresi SAA. Dampak dari sekresi tersebut terjadi peningkatan tekanan darah serta
perubahan heart rate (HR) dan heart rate variability (HRV). Hasil pengukuran menunjukkan bahwa sebagian
besar masinis memiliki tingkat stres tinggi (92,8±69,9 kU/L), bahkan saat baru tiba di stasiun untuk menjalankan
tugas. Namun demikian hasil pengukuran HR dan HRV menunjukkan bahwa rata-rata denyut jantung (HRmean)
(82,6 ± 8,9) bpm dan SDNN (63,8 ± 98,4) masih dalam batas normal. Secara umum terdapat hubungan antara
tingkat stres dengan temperatur saat menjalankan tugas (p<0,05) dan kebisingan pada akhir tugas (p<0,05).
Korelasi hanya terjadi antara HRmean dengan kebisingan (p<0,05) di awal tugas serta SDNN dengan kelembaban
(p<0,05)di akhir tugas. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa lingkungan kabin lokomotif tidak mempengaruhi
beban kerja mental masinis. Dari penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa tingkat stres masinis cenderung
tinggi dan tingkat stres yang tinggi sebelum menjalankan tugas dapat disebabkan oleh aktivitas di luar tugas.
Tingkat beban kerja mental masinis berada pada batas normal dan cenderung moderat. Dari penelitian ini juga
ditemukan bahwa lingkungan kabin lokomotif selama bertugas tidak memberikan pengaruh terhadap
peningkatan stres dan beban kerja mental selama dinasan.

Downloads

Download data is not yet available.

Published

2018-08-16

How to Cite

Wahyuning, C. S., Rachmatiah S.S., I., & Sutalaksana, I. Z. (2018). PENGARUH LINGKUNGAN KERJA KABIN LOKOMOTIF TERHADAP TINGKAT STRES DAN BEBAN KERJA MENTAL MASINIS SECARA FISIOLOGIS. Jurnal Sistem Teknik Industri, 19(1), 20-29. https://doi.org/10.32734/jsti.v19i1.362