KAJIAN BENTUK ARSITEKTUR SHOPHOUSE SEBAGAI HASIL ADAPTASI BUDAYA IMIGRAN TIONGHOA DI KOTA BANDUNG
DOI:
https://doi.org/10.32734/koridor.v9i2.1357Keywords:
adaptasi budaya, shophouse, komunitas imigran TionghoaAbstract
Shophouse adalah jenis bangunan “mixed-use†yang terdiri atas ruang hunian dan retail dalam satu struktur. Karena memiliki integrasi fungsi antara rumah dan toko, maka di Indonesia shophouse lebih dikenal dengan sebutan rumah toko (ruko). Tipe bangunan ini merupakan tipe bangunan hunian yang dibawa dan dikembangkan oleh imigran Tionghoa yang tersebar di Asia Tenggara karena jalur perdagangan sutra maritim. Komunitas imigran Tionghoa yang kemudian menetap di kota-kota pesisir di Asia Tenggara ini menghasilkan tipe hunian yang khas yaitu tipe hunian shophouse. Bandung adalah salah satu kota yang juga terdapat komunitas imigran Tionghoa dan tipe bangunan shophouse, namun sedikit berbeda dari kota-kota lainnya. Daerah pecinan di kota Bandung terbentuk karena adanya peraturan pengelompokan masyarakat berdasarkan ras oleh pemerintahan Belanda, sedangkan arus datangnya imigran Tionghoa di Bandung terjadi di akhir pemerintahan Belanda sehingga komunitas imigran tionghoa di Bandung tidak tersentralisasi ketat pada daerah pecinan. Komunitas imigran Tionghoa di Bandung tinggal berdampingan dengan komunitas Pribumi sehingga menyebabkan terjadinya adaptasi budaya. Rapoport menjelaskan bahwa aspek sosio-kultur menjadi faktor utama yang menentukan bentuk rumah dari sebuah masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji bentuk shophouse di kota Bandung yang dipengaruhi oleh adaptasi budaya oleh imigran Tionghoa untuk merespon kondisi sosial di kota Bandung. Manfaat dari penelitian ini yaitu diharapkan dapat memberikan pemahaman mendalam tentang bagaimana bentuk rumah sangat dipengaruhi oleh aspek sosio-kultur. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitan kualitatif, dengan metode pengumpulan data purposeful sampling, yang kemudian akan dilakukan interpretasi data dan diskusi secara narasi. Keberagaman interface jalan di Bandung terlihat lebih radikal menunjukkan kondisi adaptasi budaya yang lebih kuat terjadi di Bandung. Adaptasi budaya yang terjadi di Bandung ini melemahkan eksklusifitas warga imigran Tionghoa yang berdampak pada melemahnya identitas arsitektur Cina pada shophouse.