PENERAPAN ARSITEKTUR TRADISIONAL MINANGKABAU PADA BANGUNAN PERKANTORAN BUKITTINGGI
Studi Kasus: Kantor Bersama DPKAD, Bapedda, Kesbangpolinmas, dan BAZ di Bukittinggi
DOI:
https://doi.org/10.32734/koridor.v9i2.1360Keywords:
Rumah Gadang, Arsitektur, TradisionalAbstract
Rumah gadang merupakan salah satu ekspresi Arsitektur tradisional Minangkabau yang mampu mencerminkan kebijakan.penggunaan bahasa arsitektural masyarakat etnis tersebut. Rumah gadang menjadi simbol kebesaran dari sebuah kaum, karena selain sebagai rumah tinggal rumah gadang juga menjadi tempat berkumpulnya seluruh keluarga seperti rapat keluarga, upacara adat, dan lain-lain.
Seiring berkembangnya waktu dan kemajuan zaman, nilai dari arsitektur vernakular Minangkabau mulai ditinggalkan oleh warganya. Dampaknya bentuk keaslian rumah gadang semakin memudar dan tidak dikenali lagi. Namun, di samping itu banyak juga pihak yang tetap mempertahankan nilai rumah gadang dengan menerapkan beberapa aspek keaslian dari rumah gadang itu sendiri ke bangunan modern. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk arsitektur tradisional minangkabau, dan untuk mengetahui apa saja bentuk penerapan arsitektur tradisional minangkabau pada gedung perkantoran Bukittinggi dari segi bentuk fisik. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan melihat berbagai sumber penelitian arsitektur tradisional minangkabau melalui observasi dan melihat berbagai sumber pustaka. Penelitian ini menunjukan bahwa terjadi penerapan bentuk-bentuk arsitektur tradisional minangkabau pada gedung kantor Bersama DPKAD, Bapedda, Kesbangpolinmas, dan BAZ di Bukittinggi seperti atap bergonjong dan bentuk bangunan persegi simetris yang memanjang.