PERGESERAN POLA RUANG PADA RUMAH ADAT KARO SIWALUH JABU
Studi Kasus: Desa Budaya Lingga, Karo, Sumatera Utara
DOI:
https://doi.org/10.32734/koridor.v9i2.1365Keywords:
Rumah Adat Karo, Ruang, PergeseranAbstract
Budaya lokal atau daerah semakin tergeser eksistensinya seiring berkembangnya zaman. Pergeseran budaya ini tidak hanya terjadi di daerah kota saja namun juga di desa. Fakta bahwa masyarakat pribumi terutama generasi muda lebih memilih untuk tinggal di rumah tinggal tembok dengan dinding plesteran batu bata. Hal ini dapat mengakibatkan lama kelamaan rumah adat bergeser eksistensi dan keasliannya. Sumatera Utara memiliki cukup banyak peninggalan warisan yang tersebar diseluruh wilayah kota dan kabupaten, termasuk Kabupaten Karo. Warisan Karo tersebut berasal dari masa prakolonial berupa perkampungan adat yang cukup unik, salah satunya adalah Desa Budaya Lingga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi rumah adat di Desa Budaya Lingga saat ini dan mengetahui pergeseran pola ruang apa yang telah terjadi pada Rumah Adat Karo, Siwaluh Jabu. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan melihat berbagai sumber penelitian kebudayaan rumah adat Karo melalui observasi, wawancara, dan melihat berbagai sumber pustaka. Hasil dari penelitian ini dapat diketahui bahwa pola ruang Rumah Adat Karo terjadi beberapa perubahan. Salah satunya adalah terdapat dinding sekat pembatas antara ruang sebagai pembatas zona publik dengan zona pribadi. Hal ini sangat bertolak belakang dengan ciri khusus Rumah Adat Karo, yaitu rumah tanpa dinding sekat pembatas.