Pergeseran Paradigma Dalam Praperadilan: Menyongsong Keadilan Prosedural Yang Substantif
DOI:
https://doi.org/10.32734/nlr.v1i1.9606Keywords:
Keadilan, Paradigma, Praperadilan, ProseduralAbstract
Semenjak adanya Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 021/PUU-XII/2014, praperadilan sebagai salah satu instrumen hukum dalam KUHAP mengalami pergeseran cara pandang (paradigma) terhadap pelaksanaan upaya paksa dalam ranah pra-peradilan. Sehingga, tujuan dari penelitian ini untuk mengungkapkan model paradigma yang seharusnya diterapkan dalam praperadilan. Penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif berdasarkan data sekunder melalui studi kepustakaan. Adapun hasil dari penelitian ini adalah adanya model paradigma berpikir akan keadilan terhadap prosedur upaya paksa melalui model pemeriksaan secara substantif.
Downloads
References
M. K. RI, Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 021/PUU-XII/2014.
R. Marbun, Telaah Kritis-Filosofis Praktik Peradilan Pidana: Membongkar Oposisi
Biner antara Kekuasaan dan Kewenangan. Yogyakarta: CV. Arti Bumi Intaran, 2019.
F. Afandi, ―Perbandingan Praktik Praperadilan Dan Pembentukan Hakim Pemeriksa
Pendahuluan Dalam Peradilan Pidana Indonesia,‖ Mimb. Huk., vol. 28, no. 1, pp. 93–
, 2016.
E. Kusumastuti, ―Penetapan Tersangka Sebagai Obyek Praperadilan,‖ Yuridika, vol. 33,
no. 1, pp. 1–18, 2018.
B. A. Clifford and B. N. Arief, ―Implementasi Ide Restorative Justice ke Dalam
Ketentuan Peraturan Perundang-Undangan,‖ J. HUMANI (Hukum dan Masy. Madani),
vol. 8, no. 1, pp. 27–41, 2018.
I. Ulya and N. Abid, ―Pemikiran Thomas Kuhn Dan Relevansinya Terhadap Keilmuan
Islam,‖ Fikr. J. Ilmu Aqidah dan Stud. Keagamaan, vol. 3, no. 2, pp. 249–276, 2015.
S. N. Damayanti and H. M. Ma‘ruf, ―Epistemologi Saintifik Thomas S. Kuhn terhadap
Munculnya Ilmu Pengetahuan Sosial,‖ J. Filsafat Indones., vol. 1, no. 3, pp. 120–127,
- Nurkhalis, ―Konstruksi Teori Paradigma Thomas S. Kuhn,‖ J. Ilm. Islam Futur. , vol.
, no. 2, pp. 79–99, 2012.
S. B. Trisakti, ―Thomas Kuhn Dan Tradisi-Inovasi Dalam Langkah Metodologis Riset
Ilmiah,‖ J. Filsafat, vol. 18, no. 3, pp. 223–239, 2008.
N. A. Sabila, ―Paradigma dan Revolusi Ilmiah Thomas S. Kuhn (Aspek Sosiologis,
Antropologis, dan Historis dari Ilmu Pengetahuan),‖ Zawiyah J. Pemikir. Islam, vol. 5,
no. 1, pp. 80–97, 2019.
L. M. Pangaribuan, Hukum Acara Pidana. Depok: Papas Sinar Sinanti, 2013.
M. Hidayat, ―Pembaruan Hukum Terhadap Lembaga Praperadilan Melalui Putusan
Pengadilan,‖ Yuridika, vol. 30, no. 3, pp. 505–524, 2015.
R. Soeparmono, Praperadilan dan Penggabungan Perkara Ganti Kerugian dalam
KUHAP. Bandung: Mandar Maju, 2003.
I. G. Yuliartha, ―Lembaga Praperadilan Dalam Perspektif Kini Dan Masa Mendatang
Dalam Hubungannya Dengan Hak Asasi Manusia,‖ J. Law Reformurnal Law Reform,
vol. 5, no. 1, 2010.
T. L. D. Purba, ―Praperadilan Sebagai Upaya Hukum Bagi Tersangka,‖ Papua Law J.,
vol. 1, no. 2, pp. 253–270, 2017.
Anggara and S. Dirga, ―Penerapan Prinsip yang Adil dalam Sistem Peradilan Pidana,‖
ICJR, 2018. .
Maryano and R. Marbun, ―Disengagement of Hoax and Hate Speech from Social
Context: Analysis of Intersection Between Criminal Law and the Influence of the
Linguistic,‖ 2020.
R. Indonesia, Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 21/PUU-XII/2014. Jakarta:
Mahkamah Konstitusi, 2015.
L. O. Dedihasriadi and E. Nurcahyo, ―Pancasila Sebagai Volkgeist: Pedoman Penegak
Hukum dalam Mewujudkan Integritas Diri dan Keadilan,‖ J. Magister Huk. Udayana
(Udayana Master Law Journal), vol. 9, no. 1, pp. 142–152, 2020.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Firman Wijaya

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.