Populisme Islam dan Imajinasi Politik dalam Pilkada DKI Jakarta 2017
DOI:
https://doi.org/10.32734/politeia.v11i2.1083Keywords:
Aksi Bela Islam 212, Imajinasi Politik, Pilkada, Populisme IslamAbstract
Pilkada DKI Jakarta 2017 terbilang unik. Hal ini berkaitan dengan terbentuknya identitas dan keterbelahan sosial antarajinasi politik Islam secara spontan sehingga menghasilkan preferensi pilihan dalam kontestasi pesta demokrasi. Ucapan seorang Ahok menghasilkan konsekuensi kesadaran identitas kolektif yang ditandai dengan terbentuknya musuh bersama dalam wacana publik. Sehingga Aksi Bela Islam sebagai Aksi Simbolik kemarahan umat Islam menjadi penentu kemenangan Anies-Sandi dalam merebut kekuasaan di Pemilihan Gubernur DKI Jakarta.
Penelitian mengenai dua objek yakni Aksi Bela Islam dan Pilkada DKI Jakarta ini akan menggunakan data sekunder sebagai teknik pengumpulan data yaitu berupa surat kabar media cetak maupun kanal berita elektronik, serta bahan lain yang mendukung dan berkaitan dengan judul penelitian termasuk video yang bersumber dari youtube, serta menggunakan studi analisis teks kualitatif sebagai teknik analisis data.