Faktor-Faktor Penyebab Kegagalan Gerakan Pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) 1926-1927
DOI:
https://doi.org/10.32734/politeia.v14i1.6360Keywords:
Gerakan Sosial, PKI, PemberontakanAbstract
Pemikiran sosialis-komunis diperkenalkan pertama kali di Indonesia oleh Henk Sneevliet pada tahun 1913. Ideologi tersebut memiliki tujuan untuk menciptakan masyarakat sosialis (masyarakat tanpa kelas). Pada saat itu, ideologi sosialis-komunis berkembang dan menyebar dengan cepat ke seluruh wilayah Indonesia dan memiliki banyak simpatisan. Pada tahun 1920 Partai Komunis Indonesia (PKI) terbentuk. Sejak berdirinya PKI, partai ini kemudian banyak mendukung gerakan-gerakan buruh dan memimpin beragam gerakan sosial. Puncak dari gerakan PKI terjadi pada tahun 1926-1927 yang berujung gagal dan mengakibatkan kehancuran PKI. Tujuan penelitian ini adalah ingin mencari penyebab mengapa pemberontakan PKI, khususnya pada puncak pemberontakan yakni 1926-1927 mengalami kegagalan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Sumber informasi berfokus pada penggunaan literatur dari beragam sumber, baik buku, jurnal, atau majalah yang memiliki hubungan dengan topik yang diangkat dalam penelitian. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa penyebab kegagalan gerakan pemberontakan PKI 1926-1927 karena tidak memiliki pemimpin yang efektif, gerakan tersebut tidak memiliki citra yang baik, tidak memiliki taktik yang mapan, kesalahan dalam mengidentifikasi masalah yang berakibat kesalahan pada tujuan, watak revolusi, dan menentukan sekutu, serta tidak mendapat dukungan dari organisasi potensial.
Downloads
Published
Issue
Section
Copyright (c) 2022 Politeia: Jurnal Ilmu Politik
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.