Kekalahan Partai Golkar pada Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Pelalawan Tahun 2020
DOI:
https://doi.org/10.32734/politeia.v15i2.9554Keywords:
factionalization, defeat, Political Party, local electionAbstract
Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan mengapa kandidat yang diusung oleh Partai Golkar pada pemilihan kepala daerah Kabupaten Pelalawan tahun 2020 mengalami kekalahan. Padahal sebelumnya Partai Golkar selalu memenangkan kontestasi politik, baik dalam pemilihan legislatif maupun pemilihan kepala daerah di Pelalawan. Artikel ini berargumen bahwa kekalahan tersebut disebabkan oleh munculnya konflik internal, tidak adanya koalisi, dan faktor figur. Argumen tersebut dibangun berdasarkan kerangka teori yang dibangun melalui teori faksionalisasi partai politik, teori pilkada, dan konflik elite lokal. Artikel ini menganalisis data empirik yang dikumpulkan dari hasil wawancara mendalam dalam konteks keterlibatan DPD II Partai Golkar Pelalawan pada pemilihan kepala daerah tahun 2020. Wawancara mendalam tersebut dilakukan pada bulan Juni-Juli 2022. Artikel ini memperkuat teori faksionalisasi partai politik yang berdampak pada penurunan perolehan suara pada pemilihan umum, serta menegaskan bahwa dinamika pemilihan kepala daerah secara langsung di Indonesia sangat dipengaruhi oleh figur, bukan partai politik.
Downloads
Published
Issue
Section
Copyright (c) 2023 Politeia: Jurnal Ilmu Politik
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.