Perspektif Sehat dan Sakit Anak pada Masyarakat Batak Toba di Kabupaten Samosir
DOI:
https://doi.org/10.32734/trophico.v1i1.6048Keywords:
anak, sehat, sakit, batak tobaAbstract
Anak usia 0-59 bulan belum dapat mengungkapkan masalah kesehatan dan keluhan sakit yang dialami pada tubuhnya dengan baik sehingga seorang ibu harus memiliki perspektif tersendiri untuk mengetahui kondisi sehat, sakit dan penyebab sakit yang dialami anak sehingga dapat menentukan pilihan perawatan dan pengobatan. Tujuan penelitian ini adalah menggali perspektif sehat, sakit dan penyebab sakit pada anak menurut Masyarakat Batak Toba di Desa Tanjung Bunga Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir. Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam kepada ibu yang memiliki anak usia di bawah 0-59 bulan sebanyak 5 orang. Hasil penelitian menunjukkan anak sehat digambarkan dengan berat badan yang bertambah, kuat makan, tinggi badan bertambah, lasak, jarang sakit, lincah, aktif dan tidak korengan. Anak yang sedang sakit diketahui ibu dari badannya yang panas atau biasa disebut “banggor” setelah ibu melakukaan perabaan (palpasi) pada tubuh dan anak terlihat layu, tidak aktif, tidak lasak, mencret dan gejala sakit perut. Perspektif sehat, sakit dan penyebab sakit anak akan menentukan pilihat orangtua terhadap cara perawatan dan pengobatan yang diberikan kepada anak. Perspektif anak sehat dan sakit tidak selamanya sesuai dengan kondisi tubuh anak tetapi dipengaruhi juga oleh nilai, kepercayaan, cara berpikir, budaya yang dianut dan kebiasaan sehingga dapat memberi dampak positif juga negatif kepada anak.
Downloads
References
Al-Eissa, Y.A., Al-Sanie, A.M., Al-Alola, S.A., Al-Shaalan, M.A., Ghazal, S.S., Al-Harbi, A.H., & Al-Wakeel, A.S. (2000). Parental perceptions of fever in children. Ann Saudi Med, 20 (3-4). doi: 10.5144/0256-4947.2000.202. PMID: 17322657
Conrad, P., & Kern, R. (1990). The sociology of health and illness: Critical perspectives. New York: St. Martin's Press
Endra, F. (2010). Paradigma sehat. Saintika Medika, 6(1), 69-81. http://ejournal. umm.ac.id/index.php/sainmed/article/view/1012/1125
Foster, G.M., & Anderson, B,G, (2006). Antropologi kesehatan dan ekologi dalam antropologi kesehatan. Jakarta: Universitas Indonesia Press
Harjati, T. M. Ridwan., & Natsir, S. (2012). Konsep sehat sakit terhadap kesehatan ibu dan anak pada masyarakat Suku Bajo Kabupaten Bone Sulawesi Selatan [Tesis, Universitas Hasanuddin]. http://pasca.unhas.ac.id/ jurnal/files/564fa63daad1c384c727c8bcda5ee948.pdf
Herlan, Praptantya, Juliansyah, Efriani, & Dewantara. (2020). Konsep sehat dan sakit pada budaya etnis Dayak Kebahan. ETNOREFLIKA Jurnal Sosial dan Budaya, 9(l), 24-38. https://doi.org/10.33772/etnoreflika.v9i1.720
Jaiswal, R., & Premi, J.K. (2018). Concept pertaining to health and illness among the Kanwar Tribe of Chhartisgarh (India). Man in India, 94(4-III), 1063-1074. https://www.researchgate.net/ publication/289136227_Concept_pertaining_to_health_and_illness_among_the_Kanwar_tribe_of_Chhattisgarh_India diakses 23 juli 2019
Chongji, J. (2013). On the fate of traditional culture in Modern China. Social Sciences in China, 34(2), 152-164. doi: 10.1080/02529203.2013.787225
Kasnodiharjo., & Angkasawati, T.J. (2012), Upaya pencegahan dan penyembuhan penyakit pada bayi dan anak berdasarkan konsepsi budaya. Jurnal Ekologi Kesehatan, 12(2), 140 – 151
Kemenkes RI. (2015). Buku Kesehatan Ibu dan Anak, Kementerian Kesehatan dan JICA. Jakarta: Kemenkes RI
Kemenkes RI. (2013). Riset Kesehatan Dasar Tahun 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI
Kleinman, A., Eisenberg, l., & Good, B. (1978). Culture, illness and care. Annals of Internal Medicine, 88, 251-258. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/ pubmed/626456
Maas, T.L. (2004). Kesehatan ibu dan anak persepsi budaya dan dampak kesehatannya. USU Digital Library
Mosley, W. H., & Chen, L. C. (2003). An analytical framework for the study of child survival in developing countries. 1984. Bulletin of the World Health Organization, 81(2), 140–145.
Rosmalia, D., & Sriani, Y. (2017). Sosiologi kesehatan bahan ajar keperawatan gigi. http://bppsdmk.kemkes.go.id/ pusdiksdmk/wpcontent/uploads/2017/11/sosiologi_bab1-3.pdf
Santoso, S., & Ranti, L.A. (2004). Kesehatan dan gizi. Jakarta: Rineka Cipta
Anggerainy, S.W., Wanda, D. & Hayati, H. (2017) Combining natural ingredients and beliefs: the Dayak Tribe’s experience caring for sick children with traditional medicine, Comprehensive Child and Adolescent Nursing, 40(1), 29-36. doi: 10.1080/24694193.2017.1386968
Soejoeti. (2008). Konsep sehat sakit dan penyakit dalam kontek sosial budaya. http://www.yuniawan.blogunair.ac.id
Statistic Indonesia (Badan Pusat Statistik—BPS)., National population and family planning board (BKKBN)., Kementerian Kesehatan (Kemenkes)., & ICF International. (2013). Indonesia Demographic and Health Survey 2012. https://dhsprogram.com/pubs/pdf/FR275/FR275.pdf
Supariasa. (2016). Penilaian status gizi. Jakarta: EGC
Supartini, Y. (2004). Buku ajar konsep dasar keperawatan anak. Jakarta: EGC
Sulistyaningsih, H. (2011). Gizi untuk kesehatan ibu dan anak. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Tolley, E.E., Ulin, P.R., Mack, N. Robinson E.T., & Succop, S.M. (2016). Qualitative methods in publich health: a field guide for applied research (second edition). San Fransisco: Jossey Bass
WHO. (2018). Child health. http://www.who. int/topics/child_health/en/
Published
How to Cite
Issue
Section
Copyright (c) 2021 Tropical Public Health Journal
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.