STUDI EFEKTIFITAS MESIN AYAKAN DAUN TEH UKURAN MESH 5X5 DAN 6X6 MENGGUNAKAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (STUDI KASUS PTPN IV UNIT BAH BUTONG)

DOI:

https://doi.org/10.32734/dinamis.v7i2.7173

Keywords:

DIBN (Double India Breaker Natsorteeder), OEE (Overall Equipment Effectiveness), Six Big Losses, FMEA (Failure Mode and Effect Analysis)

Abstract

Mesin DIBN (Double India Breaker Natsorteerder) adalah suatu mesin ayakan daun teh yang terdapat pada pabrik PT Perkebunan Nusantara IV Unit Bah Butong yang berfungsi untuk mensortasi bubuk dari hasil penggulungan mesin OTR menjadi bubuk 1, bubuk 2, bubuk 3, bubuk 4, dan badag sesuai dengan ukuran mesh yang terdapat pada mesin DIBN tersebut. Untuk mengetahui tingkat keefektifan dari mesin ayakan DIBN (Double India Breaker Natsorteerder) maka dilakukan analisa dengan metode OEE (Overall Equipment Effectiveness), Six Big Losses, dan menganalisa tingkat resiko kegagalan pada komponen mesin ayakan DIBN (Double India Breaker Natsorteerder) digunakan metode FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) sehingga didapatkan nilai Risk Priority Number (RPN) yang tertinggi sebagai penyebab dominan kegagalan yaitu komponen flat belt, poros engkol, elektro motor, dan wiremesh. Berdasarkan analisa didapat hasil perhitungan dengan nilai rata-rata availability 88.12%, performa efficiency 76.76%, rate of quality product 100% dan OEE (Overall Equipment Effectiveness) yaitu 67.64% dan nilai Risk Priority Number (RPN) pada komponen-komponen flat belt 175, poros engkol 120, elektro motor 96, dan wiremesh 84. Dengan adanya analisa ini dapat dirancang pencegahan sehingga dapat mengurangi terjadinya breakdown pada mesin DIBN (Double India Breaker Natsorteerder).

Downloads

Download data is not yet available.

Published

2019-06-01

Issue

Section

Articles