Media Massa dan Pembentukan Identitas Nasional di Kawasan Perbatasan Indonesia-Timor Leste
DOI:
https://doi.org/10.32734/ljsp.v4i1.20540Keywords:
media massa, identitas nasional, wilayah perbatasanAbstract
Media massa berperan penting dalam membentuk jati diri bangsa, khususnya di wilayah perbatasan Indonesia. Namun, ketersediaan media yang tidak merata di seluruh Indonesia menghambat efektivitas peran media. Dengan merujuk pada Teori Media Massa dari MaQuail dan Anderson serta Teori Konstruksi Sosial Media dari Berger dan Lukmann, artikel ini mencoba menyajikan gambaran empiris mengenai distribusi dan aksesibilitas media massa di wilayah perbatasan, dalam kaitannya dengan konstruksi nasionalisme dan pembentukan identitas kolektif kebangsaan di wilayah tersebut. Tulisan ini dikaji menggunakan kajian pustaka literatur review yang berkaitan dengan tema. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemisahan diri Timor Leste dari Indonesia pada tahun 1999 berdampak besar terhadap nasionalisme dan identitas nasional di wilayah perbatasan, khususnya di Kabupaten Belu, serta dampak sosiologisnya masih terasa hingga saat ini. Media, khususnya medialokal, ikut terlibat dalam penanganan persoalan sosio-historis dalam kehidupan masyarakat ini melalui pemberitaannya.
Downloads
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Langgas: Jurnal Studi Pembangunan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.