Studi Ketahanan Sosial Masyarakat Tambak Lorok dalam Menghadapi Bencana Rob
DOI:
https://doi.org/10.32734/ljsp.v4i1.20803Keywords:
banjir rob, false resilience, ketahanan sosial, masyarakat pesisirAbstract
Artikel ini membahas bagaimana ketahanan sosial masyarakat pesisir Tambak Lorok dalam menghadapi bencana banjir rob. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan dokumentasi lapangan. Hasil menunjukkan bahwa solidaritas sosial, praktik gotong royong, dan adaptasi keseharian menjadi mekanisme utama masyarakat dalam merespons banjir rob yang berulang. Ketahanan sosial diwujudkan melalui kekuatan jaringan sosial informal, peran aktif organisasi lokal seperti KUB, KSB, dan KATANA, serta pemanfaatan ruang sosial seperti Rumah Baca Apung. Tradisi budaya seperti sedekah laut dan ruahan juga turut memperkuat daya lenting komunitas. Namun, bentuk ketahanan ini lebih merefleksikan strategi bertahan dalam keterbatasan daripada hasil dari sistem perlindungan jangka panjang. Oleh karena itu, ketahanan sosial dalam konteks ini perlu dipahami secara kritis, bukan hanya sebagai kemampuan bertahan, tetapi juga sebagai refleksi atas ketimpangan sistemik dan ketiadaan jaminan struktural jangka panjang.
Downloads
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Langgas: Jurnal Studi Pembangunan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.