Peningkatan status gizi balita kekurangan gizi dari intervensi program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) di wilayah kerja Puskesmas Klasaman Kota Sorong

Authors

  • Yuni Sarni Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia
  • Vera Hutagalung Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia
  • Annisa Rizka Lestari Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia
  • Rika Usmaini Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia
  • Rahmat Akbar Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.32734/trophico.v2i1.8658

Keywords:

pemberian makanan tambahan, berat badan, status gizi, balita, gizi kurang dan buruk

Abstract

Kekurangan asupan gizi merupakan salah satu jenis masalah gizi yang dapat menyebabkan gangguan pada tumbuh kembang anak, sehingga perlu adanya upaya yang dilakukan untuk menanggulangi masalah ini, salah satunya melalui intervensi Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT). Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui peningkatan status gizi balita yang kurang gizi melalui intervensi program Pemberian Makanan Tambahan (PMT). Metode yang digunakan adalah pre-eksperimental dengan sampel sebanyak 30 balita melalui pemberian PMT selama 25 hari. Menu makanan hari pertama yaitu makanan utama seperti nasi, sayuran, lauk pauk, dan buah- buahan. Menu makanan hari kedua yaitu makanan selingan/snack yaitu berupa kue-kue basah. Pembagian makanan dilakukan satu hari makanan utama dan hari berikutnya makanan selingan/anack dan seterusnya. Dalam penilaian status gizi menggunakan metode antropometri berdasarkan perbandingan berat badan dengan Panjang badan (BB/PB) atau berat badan dengan tinggi badan (BB/TB). Analisis data dengan uji paired t-test menunjukkan bahwa Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berpengaruh secara signifikan terhadap kenaikan berat badan (p=0,014) dan perubahan status gizi balita (p=0,005) di wilayah kerja Puskesmas Klasaman Kota Sorong.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Adelasanti, A. N., & Rakhma, L. R. (2018). Hubungan Antara kepatuhan Konsumsi Pemberian Makanan Tambahan Balita Dengan Perubahan Status Gizi Balita di Puskesmas Puncangsawit Surakarta. 1(2), 92–100. https://ejournal.helvetia.ac.id/jdg

Bappenas. 2013. Rencana Pembangunan Jangka. Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014.

Chandradewi, A. A. S. P. (2015). Pengaruh Pemberian Makanan Tambahan Terhadap Peningkatan Berat Badan Ibu Hamil Kek (Kurang Energi Kronis) Di Wilayah Kerja Puskesmas Labuan Lombok. Jurnal Kesehatan Prima, 9, No.1,(1), 1391–1402. https://doi.org/10.32807/jkp.v9i1.61

Depkes RI. (2000). Informasi Pembangunan Kesehatan Propinsi DIY (1999-2000).

Dinkes Kota Sorong (2011). Profil Dinkes Sorong Laporan Pemantauan Status Gizi. Sorong

Erdiana, L., Simanjuntak, B. Y., & Krisnasary, A. (2021). Pengaruh Pemberian Cookies Pelangi Ikan Gaguk (Arius thalassinus) Terhadap Perubahan Berat Badan Anak Paud IT Iqra’ Kota Bengkulu. Journal of Nutrition College, 10(1), 26–30. https://doi.org/10.14710/jnc.v10i1.29246

Hestuningtyas, T. R., & Noer, E. R. (2014). Pengaruh konseling gizi terhadap pengetahuan, sikap, praktik ibu dalam pemberian makan anak, dan asupan zat gizi anak stunting usia 1-2 tahun di kecamtan Semarang timur. Journal of Nutrition College, Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014, Halam 12-25. http://ejou. Journal Of Nutrition College, 3(2), 17–25.

Hosang, K. H., Umboh, A., & Lestari, H. (2017). Hubungan Pemberian Makanan Tambahan Terhadap Perubahan Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang di Kota Manado. E-CliniC, 5(1). https://doi.org/10.35790/ecl.5.1.2017.14760

K. K. R. Indonesia, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 tahun 2019 tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan untuk Masyarakat Indonesia, vol. 1, no. 1.

Kemenkes RI (2010). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 1995/Menkes/SK/XII/2010 Tentang Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak.

Kementerian Kesehatan RI. (2018). Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar. http://labdata.litbang.kemkes.go.id/images/download/laporan/RKD/2018/Laporan_Nasional_RKD2018_FINAL.pdf

Müller, O., & Krawinkel, M. (2005). Malnutrition and health in developing countries. CMAJ : Canadian Medical Association Journal = Journal de l’Association Medicale Canadienne, 173(3), 279–286. https://doi.org/10.1503/cmaj.050342

Perpres. (2013) Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2013 tentang Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi.

Permenkes RI. (2019). Permenkes Nomor 29 Tahun 2019 Tentang Penanggulangan Masalah Gizi Bagi Anak Akibat Penyakit

Supariasa, I., Bakri, B., & Fajar, I. (2002). Penilaian Status Gizi. Penerbit Buku Kedokteran ECG.

Unicef. (2019). Status Anak Dunia 2019. https://www.unicef.org/indonesia/id/status-anak-dunia-2019

Published

2022-03-30

How to Cite

Sarni, Y., Hutagalung, V., Lestari, A. R., Usmaini, R., & Akbar, R. (2022). Peningkatan status gizi balita kekurangan gizi dari intervensi program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) di wilayah kerja Puskesmas Klasaman Kota Sorong. Tropical Public Health Journal, 2(1), 46-53. https://doi.org/10.32734/trophico.v2i1.8658