DESAIN EKSPERIMEN EKSTRAKSI DNA BAWANG PUTIH

Authors

  • Elisabeth Ginting
  • Khalida Syahputri

DOI:

https://doi.org/10.32734/jsti.v18i1.343

Keywords:

Desain Eksperimen, Ekstraksi DNA Bawang Putih, Uji Kenormalan Data, Uji Homogenitas Varians, ANAVA, Regresi, Korelasi, Uji Hipotesis

Abstract

Desain eksperimen adalah suatu rancangan percobaan yang dilakukan untuk mendapatkan informasi yang
berhubungan dengan atau diperlukan untuk persoalan yang sedang diteliti dapat dikumpulkan. Percobaan yang
dibuat adalah percobaan ekstraksi DNA bawang putih. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui berapa
banyak takaran garam, sabun, dan kadar alkohol yang efektif agar menghasilkan volume DNA bawang putih yang
sebanyak mungkin untuk keperluan medis lanjutan, seperti klonning, untuk menangani kelainan-kelainan genetik dan
penemuan obat-obat baru, pada bidang pertanian, peternakan, kehutanan untuk meningkatkan produk-produk baik
tanaman maupun hewan unggul maupun di bidang lingkungan dalam hal mengatasi polutan serta perannya dalam
kemajuan produksi pangan. Data diperoleh dari percobaan yang dilakukan dengan melihat berapa banyak volume
DNA bawang putih yang keluar. DNA bawang putih yang diamati berupa benang-benang putih dan halus yang
mengapung ke permukaan cairan. Volume yang didapat merupakan data primer yang akan digunakan untuk
pengolahan data keterkaitan antara taraf faktor jumlah garam, jumlah sabun, dan kadar alkohol terhadap volume
DNA bawang putih yang dihasilkan. Hasil pengujian kenormalan data dengan uji Anderson Darling maka diperoleh
bahwa nilai p-value=0,2540 sedangkan α = 0,05 sehingga data yang didapat berdistribusi normal. Dalam pengujian
homogenitas varians terhadap jumlah sabun, jumlah garam dan kadar alkohol dapat digunakan uji Bartlet. Pengujian
homogenitas varians melalui uji Bartlett, diperoleh bahwa varians untuk interaksi faktor jumlah sabun, jumlah
garam, dan kadar alkohol adalah sama. Hasil perhitungan ANAVA menunjukkan untuk setiap perlakuan didapatkan
Ho diterima yang artinya setiap taraf faktor tidak memberikan efek signifikan terhadap perubahan volume DNA
bawang putih. Persamaan regresi yang digunakan adalah regresi linear berganda, sehingga diperoleh persamaan
regresi Y = 9,367+ (-0,079)X1 + 0,975 X2 + 0,625 X3. Dari perhitungan persamaan regresi didapat untuk hubungan
jumlah sabun(X1), jumlah garam(X2), dan kadar alkohol (X3). Koefisien korelasi antara jumlah sabun (X1) dengan
perubahan volume DNA bawang putih (Y) sebesar -0,8679 yang artinya bahwa untuk faktor jumlah sabun memiliki
hubungan terbalik terhadap perubahan volume DNA bawang putih. Sebaliknya, koefisien korelasi jumlah garam (X2)
dan kadar alkohol (X3) dengan perubahan volume DNA bawang putih (Y) didapatkan sebesar 0,411 dan 0,2635 yang
artinya bahwa untuk faktor jumlah garam memiliki hubungan searah dengan perubahan volume DNA bawang putih.

Downloads

Download data is not yet available.

Published

2018-08-13

How to Cite

Ginting, E., & Syahputri, K. (2018). DESAIN EKSPERIMEN EKSTRAKSI DNA BAWANG PUTIH. Jurnal Sistem Teknik Industri, 18(1), 44-49. https://doi.org/10.32734/jsti.v18i1.343