Hubungan Tingkat Pengetahuan Terhadap SIkap dan Perilaku Masyarakat Tentang Penggolongan Obat Tradisional di Indonesia di Kecamatan Medan Tembung

Authors

  • Zefanya Grace Winneke Nainggolan Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara, Kota Medan, Indonesia, 20155
  • Rina Amelia Departemen Kedokteran Komunitas, Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara, Kota Medan, Indonesia, 20155
  • Dina Arwina Dalimunthe Departemen Dermatologi dan Venerologi,Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara, Kota Medan, Indonesia, 20155
  • Afrida Aryani Nasution Depertemen Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara, Kota Medan, Indonesia, 20155

DOI:

https://doi.org/10.32734/scripta.v6i1.15388

Keywords:

Compliance, Obat Tradisional, Tingkat Pengetahuan, Traditional Medicine, Knowledge Level

Abstract

Pendahuluan. Keanekaragaman hayati Indonesia sangat tinggi, terdapat sekitar 30.000 spesies tumbuhan di Indonesia yang memiliki khasiat obat atau bisa dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Pengobatan tradisional telah lama menjadi bagian esensial dari sistem pengobatan di Indonesia. BPOM pada tahun 2004 menggolongkan obat tradisional berdasarkan uji klinis menjadi jamu, obat herbal terstandar, dan fitofarmaka. Tujuan. Menganalisis hubungan tingkat pengetahuan terhadap sikap dan perilaku masyarakat tentang penggolongan obat tradisional di Indonesia di Kecamatan Medan Tembung Metode penelitian. Penelitian ini merupakan studi observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan instrumen kuesioner yang berisikan pertanyaan untuk mengukur tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku. Sampel penelitian terdiri dari masyarakat di Kecamatan Medan Tembung sebanyak 105 orang yang dipilih melalui consecutive sampling. Data yang digunakan adalah data primer dengan metode analisis berupa uji korelasi Chi-square. Hasil dan Diskusi. Data hasil penelitian dari 105 orang sampel didapatkan bahwa terdapat 70 orang (66,7%) dengan tingkat pengetahuan yang kurang, 100 orang (95,2%) dengan sikap yang baik, dan 78 orang (74,3%) dengan perilaku yang baik. Hasil analisis bivariat didapatkan 66 orang (62,8%) dengan tingkat pengetahuan kurang tetapi memiliki sikap baik 52 orang (49,5%), dengan tingkat pengetahuan kurang tetapi perilakunya baik, sehingga berdasarkan karakteristik responden tersebut didapatkan hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan dengan tingkat pengetahuan dengan nilai p = 0,042 dan pekerjaan dengan perilaku didapatkan nilai p = 0,009 responden. Kesimpulan. Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang penggolongan obat tradisional di Indonesia dengan sikap dan perilaku masyarakat di Kecamatan Medan Tembung dikarenakan sebagian besar masyarakat masih menerapkan compliance.

Introduction. Indonesia's biodiversity is very high, there are around 30,000 plant species in Indonesia that have medicinal properties or can be used as traditional medicine. Traditional medicine has long been an essential part of the medical system in Indonesia. In 2004, BPOM classified traditional medicines based on clinical trials into herbal medicines, standardized herbal medicines and phytopharmacies. Objective. Analyzing the relationship between the level of knowledge and community attitudes and behavior regarding the classification of traditional medicines in Indonesia in Medan Tembung District. Research method. This research is an analytical observational study with a cross-sectional approach. Research data was collected using a questionnaire instrument containing questions to measure the level of knowledge, attitudes and behavior. The research sample consisted of 105 people in Medan Tembung District who were selected through consecutive sampling. The data used is primary data with the analysis method in the form of the Chi-square correlation test. Results and Discussion. Research data from 105 sample people showed that there were 70 people (66.7%) with a poor level of knowledge, 100 people (95.2%) with good attitudes, and 78 people (74.3%) with good behavior. The results of the bivariate analysis showed that 66 people (62.8%) had a low level of knowledge but had a good attitude, 52 people (49.5%), with a low level of knowledge but good behavior, so that based on the characteristics of these respondents, a significant relationship was found between the level of education and level of knowledge with a value of p = 0.042 and work with behavior obtained a value of p = 0.009 for respondents. Conclusion. There is no relationship between the level of knowledge about the classification of traditional medicines in Indonesia and the attitudes and behavior of the people in Medan Tembung District because the majority of people still practice compliance.

 

Downloads

Download data is not yet available.

Published

2024-08-15

How to Cite

1.
Nainggolan ZGW, Rina Amelia, Dalimunthe DA, Nasution AA. Hubungan Tingkat Pengetahuan Terhadap SIkap dan Perilaku Masyarakat Tentang Penggolongan Obat Tradisional di Indonesia di Kecamatan Medan Tembung. SCRIPTA SCORE Sci Med J. [Internet]. 2024Aug.15 [cited 2024Oct.11];6(1):11-2. Available from: https://talenta.usu.ac.id/scripta/article/view/15388