Analisis Kebutuhan Sumber Daya Manusia di Instalasi Gawat Darurat (IGD) untuk Mempercepat Waktu Respon dengan Metode Discrete Event Simulation (Studi Kasus: IGD RSU HKBP Balige)

yosef manik; Desi  Simorangkir

doi:10.32734/jsti.v22i2.3943

Authors

yosef manik
Desi Simorangkir

DOI:

https://doi.org/10.32734/jsti.v22i2.3943

Keywords:

Human Resources, Emergency Department, Response Time, Discrete Event Simulation, Arena

Abstract

Salah satu ukuran performansi untuk menilai kecepatan pelayanan di IGD adalah waktu respon. Waktu respon adalah waktu antara pasien tiba di IGD hingga pasien ditangani oleh dokter IGD. Standar waktu respon berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 856 Tahun 2009 adalah maksimum 5 (lima) menit. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jumlah kebutuhan sumber daya manusia (dokter dan perawat) di IGD RSU HKBP Balige sehingga waktu respon terhadap pasien menjadi lebih cepat dan sesuai standar. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Discrete Event Simulation. Tujuan penelitian dicapai dengan membuat sebuah model simulasi IGD RSU HKBP Balige menggunakan perangkat lunak simulasi Arena dan melakukan eksperimen terhadap model simulasi tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa waktu respon rata-rata di IGD RSU HKBP Balige dapat diturunkan dari 8,61 menit menjadi 4,14 menit, serta waktu respon maksimum dari 26,30 menit menjadi 14,09 menit dengan penambahan sumber daya manusia sebanyak 2 dokter dan 3 perawat per shift.Kata kunci : pemotong, produktivitas, singkong, Metode Rasional.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Menkes RI, "Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit," 2014.

Menkes RI, "Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 856/Menkes/SK/IX/2009 tentang Standar Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit," 2009.

Menkes RI, "Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 159b/Men.Kes/Per/II/1988 tentang Rumah Sakit," 1988.

Queensland Health, "Emergency Department in Queensland," Queensland Government, 2012.

ACEM, "Emergency Department Design Guidelines," G15. Third Section, Australian College For Emergency Medicine, 2014.

Canadian Association of Emergency Physicians, "Overcrowding," 2012.

American College of Emergency Physicians, "Clinical Policy: Critical Issues in the Evaluation and Managent of Adult Patients Presenting with Suspected Acute Myocardial Infarction or Unstable Angina," Ann Emerg Med 2000;35:521–544, 2008.

R. McLeod, "Sistem Informasi Edisi 7 Jilid 2," Prenhallindo. Jakarta, 2001.

O. Z. Tamin, "Perencanaan dan Pemodelan Transportasi," Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung, 1997.

A. M. Law and W. D. Kelton, "Simulation Modeling & Analysis," 2nd ed. McGraw-Hil. New York, 1991.

C. Harrel, B. K. Ghosh and R. O. Bowden, "Simulation Using Promodel Second Edition," McGraww-Hill, New York, 2004.

A. M. Law and W. D. Kelton, "Simulation Modeling and Analysis Third Edition," McGraw-Hill, New York, 2000.

W. D. Kelton, R. P. Sadowski and N. B. Zupick, "Simulation with Arena Sixth Edition," McGraw-Hill Education, 2015.

A. Nahhas, A. Awaldi and T. Reggelin, "Simulation and the Emergency Department Overcrowding Problem," Procedia Engineering, 178, 368-376, 2016.

K. K. Yang, S. S. Lam, J. M. Low and M. E. Ong, "Managing emergency department crowding through improved triaging and resource allocation," Operations Research for Health Care, 10, 13-22, 2016.

O. Rado, B. Lupia, J. M. Leung, Y. H. Kuo and C. A. Graham, "Using simulation to analyze patient flows in a hospital emergency department in Hong Kong," Proceedings of the International Conference on Health Care Systems Engineering (pp. 289-301), 2014.

B. Kim, Y. Elstein, B. Shiner, R. Konrad, A. S. Pomerantz and B. V. Watts, "Use of discrete event simulation to improve a mental health clinic," General, 2013.

W. Green and Lawrence, "Health Education Planing, A Diagnostik Approach," The Johns Hapkins University: Mayfield Publishing Company, 2005.