DAMPAK SOSIAL KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA LANSIA DI UPT PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA BINJAI
SOCIAL IMPACT OF ORAL HEALTH AMONG ELDERLY AT UPT PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA IN BINJAI
DOI:
https://doi.org/10.32734/dentika.v17i4.1786Keywords:
kualitas hidup, GOHAI, jumlah gigi, lansiaAbstract
Proses penuaan dapat mempengaruhi kondisi kesehatan gigi dan mulut pada lansia, misalnya perubahan pada mukosa mulut, mulut kering, karies gigi dan atrisi, resesi gingiva dan perubahan periodontal yang menyebabkan tulang alveolar mengalami mobiliti dan akhirnya kehilangan gigi. Keadaan ini akan mempengaruhi kualitas hidup lansia. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan dampak sosial kesehatan gigi dan mulut lansia yang tinggal di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Binjai dengan menggunakan indeks Geriatic Oral Health Assessment (GOHAI). Populasi penelitian pada penelitian potong lintang ini adalah 160 orang, sedangkan sampel dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan diperoleh sebanyak 87 orang. Hasil penelitian menunjukkan pada dimensi fungsi fisik yang selalu dialami responden adalah membatasi makanan (77%), kesulitan menggigit atau mengunyah makanan (75,9%) dan masalah dalam berbicara (57,5%). Pada dimensi rasa sakit dan ketidaknyamanan, sebanyak 43,7% responden merasa tidak nyaman waktu makan, dan 19.5% selalu merasa sensitif terhadap panas, dingin dan manis. Hanya 1,1% yang sering/selalu menggunakan obatobatan untuk menghilangkan rasa sakit. Pada dimensi psikososial, 36,8% responden tidak pernah merasa senang dengan penampilan mereka karena masalah pada gigi, sedangkan 34,5% tidak pernah merasa khawatir dengan masalah pada giginya, 39,1% selalu percaya diri dan 36,8% selalu merasa nyaman bersosialisasi dengan orang lain. Jumlah gigi mempengaruhi kualitas hidup (p< 0,001). Dapat disimpulkan bahwa kualitas hidup lansia yang mengalami kehilangan gigi sedikit akan lebih baik dan sebaliknya.