FAKTOR RISIKO KEPARAHAN GINGIVAL LEAD LINE PADA PETUGAS SPBU DI MEDAN
RISK FACTORS OF GINGIVAL LEAD LINE SEVERITY OF GAS STATION EMPLOYEE IN MEDAN
DOI:
https://doi.org/10.32734/dentika.v17i3.1723Keywords:
gingival lead line, oral higiene, petugas SPBUAbstract
Timbal/Plumbum (Pb) adalah salah satu hasil emisi gas buang kendaraan bermotor yang dapat terhirup manusia. Keracunan timbal kronis pada rongga mulut dapat diamati dengan terbentuknya gingival lead line. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan oral higiene dan masa kerja dengan terjadinya gingival lead line pada pegawai SPBU di Medan. Rancangan penelitian adalah cross sectional. Untuk mengetahui hubungan skor OHIS dan masa kerja dengan keparahan gingival lead line digunakan uji chi-square. Sampel berjumlah 57 orang yang diambil secara purposif. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi derajat gingival lead line ringan 40,4%, sedang 14%, dan keparahan berat 8,8%. Petugas SPBU yang mempunyai skor indeks Oral Hygiene Simplified (OHIS) baik menderita gingival lead line ringan 25% dan selebihnya normal 75%. Petugas SPBU yang mempunyai skor OHIS sedang mengalami gingival lead line ringan 47,2%, sedang 22,2%, dan berat 5,56%. Petugas SPBU yang mempunyai skor OHIS buruk mengalami gingival lead line berat 60% dan ringan 40%. Petugas SPBU dengan masa kerja singkat mengalami derajat gingival lead line ringan 45%, sedang 15%, berat 5%, dan tidak mengalami 35%. Petugas SPBU dengan masa kerja lama mengalami gingival lead line ringan 27%, sedang 43,2%, berat 16,2%, dan tidak mengalami gingival lead line 13,5%. Ada hubungan yang signifikan antara skor OHIS dengan derajat keparahan gingival lead line (p= 0,000). Demikian juga ada hubungan masa kerja dengan derajat keparahan gingival lead line (p= 0,036). Sebagai kesimpulan, oral higiene dan masa kerja memperparah gingival lead line pada petugas SPBU.