HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KASUS GIGI BERJEJAL PADA MURID SMP KECAMATAN MEDAN BARU
RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND DENTAL CROWDING OF JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS IN MEDAN BARU
DOI:
https://doi.org/10.32734/dentika.v18i3.1960Keywords:
status gizi, gigi berjejal, siswa SMPAbstract
Gigi berjejal (dental crowding) merupakan kasus ortodonti yang paling sering terjadi bahkan hampir 2/3 dari populasi
manusia mengalami kondisi ini. Terjadinya kasus gigi berjejal dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah
faktor gizi, yang dapat diukur melalui skala status gizi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status
gizi dengan kasus gigi berjejal pada siswa SMP di Kecamatan Medan Baru. Jenis penelitian ini adalah cross sectional.
Penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik multistagerandom sampling. Sampel penelitian ini berjumlah
180 orang dan berasal dari 4 sekolah yang berada di Kecamatan Medan Baru (SMP Negeri 10 Medan, SMP Swasta Al
Bukhari Muslim, SMP Swasta Nasrani 1, dan SMP Swasta Nurul Hasanah) yang berusia 12-15 tahun. Status gizi
diklasifikasikan berdasarkan indeks BMI for age CDC 2000 dan penentuan gigi berjejal diklasifikasikan berdasarkan
derajat keparahan yang dikemukakan Proffit. Hubungan status gizi dengan kasus gigi berjejal dianalisis menggunakan chi
square test. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar sampel memiliki status gizi dengan kategori normal yakni
sejumlah 131 orang (72,78%) dan terdapat prevalensi yang tidak signifikan antara responden yang memiliki gigi berjejal
dan tidak berjejal ,yakni gigi berjejal berjumlah 89 orang (49,44%) dan gigi tidak berjejal sebanyak 91 orang (50,56%).
Tidak terdapat hubungan antara status gizi dengan kasus gigi berjejal pada siswa SMP Kecamatan Medan Baru dengan
nilai p=0,750. Sebagai kesimpulan, tidak terdapat hubungan antara status gizi dengan kasus gigi berjejal pada sampel
siswa SMP di Kecamatan Medan Baru.