PERBEDAAN KETAHANAN FRAKTUR DAN POLA FRAKTUR PITA SERAT PENGUAT POLIETILEN ANYAMAN LOCKEDSTICTHED THREADS DAN BRAIDED SEBAGAI PASAK BUATAN PADA RESTORASI PASCA PERAWATAN ENDODONTI

FRACTURE RESISTANCE AND MODE OF FRACTURE DIFFERENCES OF LOCKEDSTICTHED THREADS AND BRAIDED POLYETHYLENE FIBER REINFORCED RIBBON AS CUSTOMIZED POST IN RESTORATION OF ENDODONTICALLY TREATED TOOTH

Authors

  • Wandania Farahanny Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Sumatera Utara, Indonesia
  • Trimurni Abidin Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Sumatera Utara, Indonesia
  • Harry Agusnar Departemen Ilmu Kimia, Universitas Sumatera Utara, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.32734/dentika.v17i4.1785

Keywords:

ketahanan fraktur, serat penguat polietilen, pasak

Abstract

Penggunaan bahan adhesif pita serat penguat polietilen dengan resin komposit sebagai pasak buatan semakin banyak diminati. Pemasangan pasak ini tidak membutuhkan pelebaran saluran akar yang lebih banyak sehingga dapat mengurangi risiko terjadinya fraktur akar. Wetting resin dipakai sebagai wettability untuk meningkatkan perlekatan interfasial. Terkadang para klinisi sering menggunakan flowable resin sebagai penggantinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketahanan fraktur penggunaan pita serat penguat poli etilen anyaman braided dan locked-sticthed threads sebagai pasak buatan pada restorasi pasca perawatan endodonti dengan aplikasi wetting resin dan flowable resin. Empat puluh gigi premolar mandibular yang telah diekstraksi dan memiliki ukuran sama dibagi menjadi empat kelompok. Kelompok A (locked-sticthed+wetting resin), B (locked-sticthed+flowable resin), C (braided+wetting resin) dan D (braided+flowable resin). Setelah pemotongan mahkota dan perawatan endodonti dilakukan pemasangan pasak buatan. Pita dibenamkan ke dalam semen resin dual cured dan dilanjutkan dengan pembentukan mahkota dari resin komposit. Setelah thermocycling, dilakukan uji tekan searah aksial gigi dengan kecepatan 0,5mm/detik sampai terjadi fraktur menggunakan Universal Testing Machine. Nilai beban fraktur dan pola fraktur yang terjadidicatat. Hasil uji statistik Anova menunjukkan tidak terdapat perbedaan signifikan pada ketahanan fraktur pasak buatan pita serat penguat dengan pola anyaman dan wettability yang berbeda (p= 0,367). Dengan adanya keterbatasan penelitian ini, pola fraktur pasak fiber anyaman locked-sticthed threads dan braided dengan wetting resinmenunjukkan 80-90% mudah direstorasi kembali. Sebagai kesimpulan, penggunaan pita serat penguat polietilen sebagai pasak buatan dengan anyaman berbeda memiliki ketahanan fraktur yang sama. Akan tetapi, pola fraktur pada pasak yang menggunakan wetting resin lebih mudah direstorasi kembali dibandingkan dengan flowable resin.

Downloads

Download data is not yet available.

Published

2013-12-12

How to Cite

Wandania Farahanny, Trimurni Abidin, & Harry Agusnar. (2013). PERBEDAAN KETAHANAN FRAKTUR DAN POLA FRAKTUR PITA SERAT PENGUAT POLIETILEN ANYAMAN LOCKEDSTICTHED THREADS DAN BRAIDED SEBAGAI PASAK BUATAN PADA RESTORASI PASCA PERAWATAN ENDODONTI : FRACTURE RESISTANCE AND MODE OF FRACTURE DIFFERENCES OF LOCKEDSTICTHED THREADS AND BRAIDED POLYETHYLENE FIBER REINFORCED RIBBON AS CUSTOMIZED POST IN RESTORATION OF ENDODONTICALLY TREATED TOOTH. Dentika: Dental Journal, 17(4), 345-350. https://doi.org/10.32734/dentika.v17i4.1785

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>