KEANEKARAGAMAN DAN KONSERVASI STATUS CAPUNG DI KAMPUS HIJAU UNVERSITAS SUMATERA UTARA, MEDAN-INDONESIA
DOI:
https://doi.org/10.32734/jopt.v3i1.2953Keywords:
Keanekaragaman, status, konservasi, USUAbstract
Capung merupakan kelompok serangga terbesar dan sebagai predator pada siklus rantai makanan di perairan. Sebanyak sembilan stasiun ditentukan secara acak sebagai lokasi penelitian disekitar kampus USU yang dilakukan selama sebulan (4 November 2013 hingga 28 November 2013). Kemudian Capung dikumpulkan menggunakan sweep net (400 μm mesh, 60cm x 90cm) dengan enam kali ayunan dimulai jam 0900 hingga jam 1200 siang, capung dikumpulkan dan diidentifikasi menggunakan buku identifikasi capung. Sebanyak 2 sub ordo, 4 famili, 26 genus, 31 species dan 432 individu capung teridentifikasi. Jenis Orthetrum sabina, Pantala flavescens dan Agriocnemis femina merupakan jenis-jenis capung dominan, sedangkan jenis Vestalis/Arethystira amoena dan Aethriamanta gracilis hanya ditemukan di stasiun 3 dan 6. Sebesar 62% famili Libellulidae mendominasi, diikuti famili Coenagrionidae (31%), Gomphidae (6%) dan terkecil sebanyak 1% dicatat dari famili Calopterygidae. Perhitungan nilai indeks dilakukan, meliputi diversitas Shannon, eveness dan indeks Jaccard bervariasi (H’=2.35-3.48, E=0.60-0.79, CJ=0.30-1.00). Berdasarkan status konservasi, dihitung persentase kehadiran capung yang terbagi atas empat kelompok, yaitu spesies yang jarang (5.45%), spesies ada (55.74%), spesies banyak (23.68%) dan spesies sangat banyak (15.13%). Penelitian ini menunjukkan peran capung sebagai bioindikator dan predator di lahan pertanian. Secara ekologi, kampus hijau USU diindikasikan memiliki lingkungan berkategori sangat baik dalam pertumbuhan populasi capung dalam ekosistem lingkungan.