Pengaruh Aplikasi Kitosan Antifungi Untuk Pengendalian Penyakit Antraknosa Pada Cabai

DOI:

https://doi.org/10.32734/jpt.v6i1.3047

Keywords:

cabai, antraknosa, Colletotrichum spp, kitinase, kitosan, antifungi

Abstract

Penyakit antraknosa (Colletotrichum spp.) dapat menyebabkan rendahnya kuantitas maupun kualitas buah yang dihasilkan. Untuk menghindari penggunaan pestisida sintetik maka diperlukan alternatif pengendalian yang bersifat ramah lingkungan, diantaranya kitosan sebagai agen penghambat penyakit antraknosa. Tujuan penelitian ini adalah menguji efektifitas formula nano kitosan untuk mengendalikan penyakit antraknosa melalui pengujian in vivo pada tanaman cabai cv. Tanjung di lapangan. Penelitian dilaksanakan di KP Pacet Cianjur, Jawa Barat sejak bulan Mei sampai September 2017, menggunakan RAK terdiri dari 6 perlakuan dan 5 ulangan. Kitosan-tripolifosfat (K-TPP) nanopartikel dilarutkan dalam air dan diaplikasikan pada tanaman cabai dengan konsentrasi 0,5 – 2 mL/L. Aplikasi penyemprotan formula dilakukan saat tanaman berumur 30 – 65 hari setelah tanam menggunakan alat semprot punggung. Kitosan cenderung menghambat infeksi fungi Colletotrichum spp. pada cabai. Pada pengamatan ke-5, penghambatan kitosan terhadap buah cabai terinfeksi antraknosa masing-masing berkisar dengan intensitas serangan. 0,41 sampai 2,41%. Hasil penelitian menunjukkan K-TPP pada konsentrasi 0,5 – 1,0 mL/L cukup efektif menekan penyakit antraknosa pada buah cabai, dengan daya hambat >50% dibanding perlakuan kontrol (tanpa K-TPP). Hasil penelitian mengindikasikan bahwa kitosan bisa diaplikasikan untuk memperlambat laju infeksi penyakit antraknosa pada buah cabai, dan penelitian lanjutan masih diperlukan untuk menguji di lokasi lainnya serta musim yang berbeda.

Downloads

Download data is not yet available.

How to Cite

Pengaruh Aplikasi Kitosan Antifungi Untuk Pengendalian Penyakit Antraknosa Pada Cabai. (1). Jurnal Pertanian Tropik, 6(1), 108- 118. https://doi.org/10.32734/jpt.v6i1.3047