Respons Pertumbuhan dan Produksi Kedelai Varietas Wilis (Glycine max (L.) Merril.) Terhadap Aplikasi Asam Salisilat dan Kitosan

Authors

  • Rijalul Afkar Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara Medan
  • Ferry Ezra T. Sitepu Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara Medan
  • Yaya Hasanah Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara Medan

DOI:

https://doi.org/10.32734/jpt.v6i1.3055

Keywords:

elisitor, kedelai, pertumbuhan, produksi

Abstract

Kebutuhan kedelai dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan menurut (BPS). Data dari pusat data dan informasi pertanian menyebutkan bahwa kebutuhan konsumsi kedelai dalam negeri tahun 2015 sebanyak 2,35 juta ton. Masih terdapat kekurangan pasokan sebanyak satu juta ton. Usaha peningkatan produktivitas kedelai salah satunya yaitu pengaplikasian elisitor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respons pertumbuhan dan produksi kedelai varietas wilis terhadap aplikas ielisitor. Penelitian dilaksanakan di Pasar 1 Tanjung Sari, Kecamatan Medan Sunggal, Medan, pada bulan Juni-Agustus 2017. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok non faktorial yaitu: tanpa elisitor,Kitosan 0,5 mg/ml pada V4,Kitosan 0,5 mg/ml pada R3, Asam salisilat 0,5 mM pada V4,Asam salisilat 0,5 mM pada R3,Kitosan 0,5 mg/ml pada V4 dan R3,Asam salisilat 0,5 mM pada V4 dan R3 . Paramater yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah polong berisi dan bobotkering 100 biji. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang nyata terhadap tinggi tanaman pada minggu ke 6(54,47cm), sedangkan pada parameter total luas daun (2454,00 cm2 ), jumlah polong berisi (178,20 polong) dan bobot kering 100 biji (10,47 g) berpengaruh tidak nyata.

Downloads

Download data is not yet available.

How to Cite

Afkar, R. ., Sitepu, F. E. T., & Hasanah, Y. (1). Respons Pertumbuhan dan Produksi Kedelai Varietas Wilis (Glycine max (L.) Merril.) Terhadap Aplikasi Asam Salisilat dan Kitosan. Jurnal Online PERTANIAN TROPIK, 6(1), 153- 159. https://doi.org/10.32734/jpt.v6i1.3055