Incubation Time of Liquid Organic Fertilizers and Doses of Nitrogen on Growth and Yield of Cherry Tomatoes (Lycopersicum esculentum)
DOI:
https://doi.org/10.32734/jopt.v7i2.3972Keywords:
Keywords: cherry tomatoes, cow’s urine, fruit and vegetable waste, local microorganisms, liquid organic fertilizerAbstract
ABSTRACT
The aim of the experiment was to evaluate the effect of incubation time of liquid organic fertilizer and nitrogen doses on the growth and production of cherry tomatoes. The experiment was conducted at the sreen house of Department of Agriculture of Semarang City and at the Ecology and Crop Production Laboratory of the Faculty of Animal and Agricultural Sciences, Diponegoro University from May-September 2017. A completely randomized design of 3x3 factorial patterns was used throughout the experiment. The first factor consisted of the incubation time of liquid organic fertilizer 6, 12 and 18 days, respectively for I1, I2 and 13 treatments. The second factor was the doses of nitrogen that consisted of three levels 36, 72 and 180 kgN/ha as D1, D2 and D3 treatments, respectively. Observed data included plant height, fresh and dry weight of stover, harvest index, fruit production and fruit sets. Obtained data were analyzed statistically by using ANOVA and continued with the smallest significant difference test at 5%. On the basis of the experiment it may be concluded that all of LOF with different of incubation time at dose of 72 kg N/ha may be recommended for cherry tomatoes cultivation.
Downloads
References
Affandi. 2008. Pemanfaatan Urine Sapi yang Difermentasi sebagai Nutrisi Tanaman. Andi Offset, Yogyakarta.
Darmawan, D.P.B. 2015. Formula pupuk organik cair (POC) krinyuh (ChroLoMaena odorata) dan Azolla piñata dengan penambahan unsur K terhadap peningkatan pertumbuhan dan produksi tanaman tomat (Lycopersicum esculentum). Universitas Muhammadiyah Jember. Jawa Timur.
DitJen Hortikultura Kementerian Pertanian, 2015. Statistika Produksi Hortikultura Tahun 2014. Direktorat Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian, Jakarta.
Fitriani, E. 2012. Untung berlipat Budidaya Tomat di Berbagai Media Tanam. Pustaka Baru Press, Yogyakarta.
Florentina, B., M.A. Lelang, dan R.I.C.O. Taolin. 2015. Effect of planting media composition and polybag size on growth and yield of tomato (Lycipersicum esculentum Mill.). J. Savana Cendana, 1(1): 1-12.
Hadisuwito, S. 2012. Membuat Pupuk Organik Cair. Agromedia Pustaka, Jakarta.
Hardjowigeno, S. 2003. Klasifikasi Tanah dan Pedogenesis. Jakarta : Akademika Pressindo. 250 hal.
Kailaku. I.S., T.K. Dewkomentar:andari dan Sunarmani. 2007. Potensi Likopen dalam Tomat untuk Kesehatan. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian, Bogor.
Kandil, H., N. Gad. 2010. Response of tomato plants to sulphur and organic fertilizer. International J. Academic Res., 2 (3): 204 – 210.
Lakitan, B. 2010. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Rajawali Pers, Jakarta.
Novizan. 2005. Petunjuk Pemupukan yang Efektif. Agromedia Pustaka, Jakarta.
Luthfyrakhman, H. dan A.D. Susila. 2013. Optimasi dosis pupuk anorganik dan pupuk kandang ayam pada budidaya tomat hibrida. Buletin Agrohorti, 1(1): 119-126.
Mawardi dan H. Purnomo. 2015. Pembuatan pupuk organik cair fermentasi dari urine sapi (FERUNSA) dengan variasi penambahan limbah darah sapi terhadap kualitas pupuk organik cair. J. Teknis, 10(3): 107 – 112.
Mulyono. 2014. Membuat LoM dan Kompos dari Sampah Rumah Tangga. Agromedia Pustaka, Jakarta.
Nio, S. A., dan P. Torey. 2013. Karakter morfologi akar sebagai indikator kekurangan air pada tanaman. J. Bioslogos, 3(1): 31-39.
Nur, T., A.R. Noor, M. Elma. 2016. Pembuatan pupuk organik cair dari sampah organik rumah tangga dengan penambahan bioaktivator EM4 (Effective Micoorganisms). J. Konversi, 5 (2): 5 – 12.
Rizqiani, N.F., E. Ambarwati, N.W. Yuwono. 2007. Pengaruh dosis dan frekuensi pemberian pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan hasil buncis (Phaseolus vulgaris L.) dataran rendah. J. Ilmu Tanah dan Lingk., 7 (1): 43 – 53.
Rosniawaty, S., R. Sudirja., dan H. Afrianto. 2015. Pemanfaatan urin kelinci dan urin sapi sebagai alternatif pupuk organik cair pada pembibitan kakao (Theobroma cacao L.). J. Kultivasi, 14(1): 32-36.
Santi, S.S. 2008. Kajian pemanfaatan limbah nilam untuk pupuk organik cair dengan proses fermentasi. J. Teknik Kimia, 2(2): 170-174.
Semarang City Government, 2011. Soil map of Semarang city. Semarang a City Government, Central Java Province.
Setiawan, A. I. 2007. Memanfaatkan Kotoran Ternak. Penebar Swadaya, Jakarta.
The BMKG Stasiun Klimatologi Semarang, 2019. Data klimatologi Kota Semarang. Kantor BMKG Stasiun Klimatologi Semarang, Jl. Siliwangi No.291, Semarang, Jawa Tengah 50145
Wasonowati, C. 2011. Meningkatkan pertumbuhan tanaman tomat (Lycopersicum esculentum) dengan system budidaya hidroponik. J. Agrivor, 4(1): 21-27.
Widjajanto, D.W., Endang D. Purbajanti, Sumarsono, Cahya S. Utama, 2017. The Role of Local Microorganisms Generated from Rotten Fruits and Vegetables in Producing Liquid Organic Fertilizer. J. Applied Chem. Sci., 4 : 325-329.
Wijaksono, R.A., R. Subiantoro, dan B. Utoyo. 2016. Pengaruh lama fermentasi pada kualitas pupuk kandang kambing. J. Agro Industri Perkebunan, 4 (2): 88-96.
Wuryani, S., H. Herastuti dan D. Supriyanto. 2014. Respon kualitas hasil tomat cherry (Lycopersicum cerasiforme Mill.) terhadap penggunaan teknologi sonic bloom dengan berbagai pupuk daun. J. Agrivet, 18(1): 1-5.
Yuniwati, M., F. Iskarina, dan A. Padulemba. 2012. Optimasi kondisi proses pembuatan kompos dari sampah organik dengan cara menggunakan EM-4. J. Teknologi 5(2): 172-181.
Published
How to Cite
Issue
Section
Copyright (c) 2020 Jurnal Pertanian Tropik
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.