Implementasi Bursa Inovasi Desa (BID) Dalam Mengembangkan Potensi Desa di Desa Hutabolon Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir

Abstract

Kemiskinan di pedesaan merupakan suatu masalah pokok yang harus diselesaikan dan harus diprioritaskan dalam melaksanakan pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat. Masalah kemiskinan yang terjadi di desa selalu disebabkan oleh banyak faktor, antara lain: kualitas sumber daya manusia atau masyarakat yang relatif rendah, masyarakat yang tidak berdaya, dan juga potensi desa yang belum sepenuhnya dikelola dengan baik. Salah satu upaya pemerintah untuk mengembangkan desa dan mengurangi angka kemiskinan di desa yaitu melalui Kemendesa PDTT Nomor 83 Tahun 2017 tentang Penetapan Pedoman
Umum Program Inovasi Desa. Bursa Inovasi Desa diselenggarakan untuk membantu desa dalam meningkatkan kualiatas kegiatan-kegiatan pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan potensi yang ada di desa yang akan didanai oleh dana desa.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi dan pencatatan dokumen. Data yang didapat kemudian dianalisis secara kualitatif dengan pendekatan teori model implementasi kebijakan Donald Van Meter Dan Carl Van Horn yang meliputi: sasaran kebijakan (ukuran dan tujuan kebijakan), sumber daya, komunikasi antar
organisasi dan kegiatan pelaksana, karakteristik badan pelaksana, kondisi sosial, ekonomi dan politik, dan sikap para pelaksana/disposisi.

Dari hasil penelitian, dapat diketahui bahwa Implementasi Bursa Inovasi Desa (BID) Dalam Mengembangkan Potensi Desa di Desa Hutabolon Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir, pada dasarnya belum berjalan dengan baik. Dalam mencapai tujuan dan ukuran kebijakan masih perlu ditingkatkan lagi,
komunikasi belum terjalin dengan baik, dan kondisi sosial, ekonomi dan politik
belum memberikan dampak yang positif melalui inovasi dalam mengembangkan
potensi desa Hutabolon.