Kelimpahan Serangga Penghuni Tajuk pada Pertanaman Bawang Merah Semi Organik dan Konvensional
DOI:
https://doi.org/10.32734/jopt.v5i2.3012Keywords:
benih biji botani, konvensional, semi organik, serangga tajuk tanamanAbstract
Budidaya tanaman bawang merah di Balige sudah dua tahun terakhir diusahakan oleh petani, namun beberapa kendala dihadapi petani dalam budidaya tanaman bawang, diantaranya serangan hama dan penyakit, sehingga frekuensi aplikasi pestisida dilakukan secara intensif. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan membandingkan keanekaragaman serangga pada lahan tanaman bawang merah asal benih pada sistem pertanian semi organik dengan konvensional di dataran tinggi, Balige, Kabupaten Tobasa. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Gurgur, Balige dan Laboratorium Hama, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus-Desember 2017. Penelitian ini menggunakan tiga teknik penangkapan (perangkap jarring, perangkap kuning dan pengutipan langsung) diulang sebanyak delapan kali. Hasil penelitian menunjukkan serangga yang tertangkap pada setiap tipe perangkap berbeda. Pada pertanaman semi organik nilai kerapatan relatif adalah 1397, dan pertanaman konvensional adalah 1009. Pada pertanaman semi organik nilai indeks keanekaragaman serangga Shanon-Weiner (H’) adalah 2,827 (sedang) dan nilai indeks kemerataan (E’) 0,716 (tinggi), nilai indenks dominansi (C) adalah 0,084. Pada pertanaman konvensional nilai indeks keanekaragaman serangga Shanon-Weiner (H’) adalah 2,637 (sedang) dan nilai indeks kemerataan (E’) 0,711 (tinggi), nilai indenks dominansi (C) adalah 0,105.