Kajian Neraca Air pada Perkebunan Kelapa Sawit Studi Kasus : Kebun Pabatu, PTPN 4
DOI:
https://doi.org/10.32734/jopt.v5i3.3108Keywords:
Perkebunan, neraca air, curah hujan, evapotranspirasi tanaman, aliran permukaanAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh nilai komponen neraca air yang terjadi perkebunan kelapa sawit. Untuk mengetahui neraca air pada perkebunan kelapa sawit digunakan persamaan: P−ETc−Q±ΔS=0 dimana P = jumlah curah hujan (mm), ETc = jumlah evapotranspirasi tanaman, Q = jumlah aliran permukaan (mm) dan ΔS = perubahasan simpanan air (mm). Dari hasil penelitian tentang neraca air pada perkebunan kelapa sawit diperoleh kesimpulan bahwa sumber pasokan air pada lokasi penelitian 100% berasal dari curah hujan sebesar 1661 mm/tahun, dan dari curah hujan tersebut sebesar 1520 mm/tahun atau 91% keluar air sebagai evapotranspirasi tanaman dan 218 mm/tahun atau 13% keluar sebagai aliran permukaan. Secara umum terjadi defisit perubahan simpanan air sebesar -76 mm, hal ini karena terjadi dampak El Niño pada tahun 2015 di lokasi penelitian (wilayah Sumatera).