The Effect of NAA, BAP and NAA, BAP Combinations on the Growth of In-vitro Culturally Promoted Leaves of Sansevieria ehrenbergii

Authors

  • Fatikha Ajeng Safitr Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Riau
  • Tengku Nurhidayah Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Riau

DOI:

https://doi.org/10.32734/jpt.v10i2.9707

Keywords:

NAA, BAP, kultur jaringan, Sansevieria, in-vitro

Abstract

Sansevieria is an ornamental succulent leaf plant of the family Agavaceae, having a beautiful and diverse shape and color. Propagation of Sansevieria can be done by tissue culture method with the addition of cytokinins and auxins to MS media.  The study used a complete randomized design consisting of 8 treatments, 3 tests, there were 24 experimental units. The observed parameters are when the callus appears, the color of the callus, the texture of the callus, the weight of the callus, the diameter of the callus, and the percentage of success in growing. Data analysis used variance analysis and tested using 5% DNMRT. The data is processed using a Statistical Analysis System (SAS).  The results showed that the application of NAA, BAP, and the combination of NAA and BAP affected the per-plant explant of  Sansevieria ehrenbergii leaves on all observation parameters.  The treatment of NAA 2 mg.l-1 + BAP 1 mg.l-1 gave effect tending to be faster when callus appeared with an average of  75.75 HST, NAA 1 mg.l-1 + BAP 2 mg.l-1 m.   and tends to be larger in callus diameter with an average of 0.9033 g and 19.133 mm and NAA 1 mg.l-1 + BAP 1 mg.l-1 gives a higher influence on the percentage of callus growth by an average of 100 %.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ajijah, N., I. M. Tasma dan E. Hadipoentyanti. 2010. Induksi kalus vanilli (Vanilla planifolia ANDREW) dari eksplan daun dan buku. Bulletin Ristri. 1(5): 227-234.

Andaryani, S. 2010. Kajian Penggunaan Berbagai Konsentrasi BAP dan 2,4-D terhadap Induksi Kalus Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) secara in-vitro. Skripsi (Dipublikasikan). Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Ariati, S. N., Waeniati, Muslimin dan I. N. Suwastika.. 2012. Induksi kalus tanaman kakao (Theobroma cacao L.) pada media MS dengan penambahan 2,4-D, BAP dan air kelapa. J. Natural Science. 1(1): 74-84.

Astutik, 2002. Pengaruh konsentrasi BA dalam media MS (Murashige and Skoog) terhadap pertumbuhan meristem beberapa varietas nanas (Ananas comusus L.). J. Buana Sains. 2(2): 212-217.

Dhaliwal, H. S. E., C. Yeung dan T. A Thorpe. 2003. Tiba inhibition of in-vitro organogenesis in excised tobacco leaf explant in-vitro. J. Kultur Jaringan Tanaman. 2(40): 235-238.

Dewi, I. R. 2008. Peranan dan Fungsi Fitohormon bagi Pertumbuhan Tanaman. Universitas Padjajaran Press. Bandung.

Evans, D. E., J. D. Coleman dan A. Kearns. 2003. Plant Cell Culture. Bios Scientific Publications. London.

Fauzy, E., Mansyur dan A. Husni. 2016. Pengaruh penggunaan media Murashige and Skoog (MS) dan vitamin terhadap tekstur, warna dan berat kalus rumput gajah (Pennisetum purpureum) CV. Hawai pasca radiasi sinar gamma pada dosis LD50 secara in-vitro. J. Produksi Ternak Terapan. 5(4): 1–22.

Fitrianti, A. 2006. Efektifitas Asam 2,4-Diklorofenoksiasetat (2,4 D) dan Kinetin pada Medium MS dalam Induksi Kalus Sambioto dan Eksplan Potongan Daun. Skripsi (Dipublikasikan). Universitas Negeri Semarang. Semarang.

Hadipoentyanti, E., Amalia, Nursalam, S.Y. Hartati dan S. Suhesti. 2008. Perakitan Varietas untuk Ketahanan Nilam terhadap Penyakit Layu Bakteri. Departemen Perindustrian. Surabaya.

Karjadi, A. K. dan A., Buchory. 2008. Pengaruh auksin dan sitokinin terhadap pertumbuhan dan perkembangan jaringan meristem kentang kultivar granola. J. Horti. 18(4): 380–384.

Lombogia, B., F. Budiarso dan W. Bodhi. 2016. Uji daya hambat ekstrak daun lidah mertua (Sansevieria trifasciata) terhadap pertumbuhan Escherichia coli dan Streptococcus sp. J. E-biomedik. 4(1): 1-5.

Marlin, Yulian dan Hermansyah. 2012. Induksi kalus embrionik pada kultur jantung pisang "curup" dengan pemberian sukrosa, BAP dan 2,4-D. J. Agrivigor. 11(2): 276-284.

Muliati., T. Nurhidayah dan Nurbaiti. 2017. Pengaruh NAA, BAP dan kombinasinya pada media MS terhadap perkembangan eksplan Sansevieria Macrophylla secara in-vitro. JOM Faperta. 4(1): 1-13.

Nisak, K., T. Nurhidayati dan K. I. Purwani. 2012. Pengaruh kombinasi konsentrasi ZPT NAA dan BAP pada kultur jaringan tembakau (Nicotiana tabacum var. Prancak 95). J. Sains dan Seni Pomits. 1(1): 1-6.

Pisesha, A. dan Pratiwi 2008. Pengaruh Konsentrasi IAA, IBA, BAP dan Air Kelapa terhadap Pembentukan Akar Poinsettia (Eaphorbia pulcherrima Wild Et Kiotech) In-vitro. Skripsi (Dipublikasikan). Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Purwanto, A. W. 2006. Sanseviera Flora Cantik Penyerap Racun. Kanisius. Yogyakarta.

Rahayu, B., Solichatun dan E. Anggarwulan. 2003. Pengaruh asam 2,4-Diklorofenoksiasetat (2,4-D) terhadap pembentukan dan pertumbuhan kalus serta kandungan flavonoid kultur kalus (Acalypha indica L). J. Biofarmasi. 1(1): 1-6.

Rasud, Y. dan Bustaman. 2020. Induksi kalus secara in-vitro dari daun cengkeh (Syizigium Aromaticum L.) dalam media dengan berbagai konsentrasi auksin. J. Ilmu Pertanian Indonesia. 25(1): 67-72.

Santoso, U dan F. Nursandi. 2003. Kultur Jaringan Tanaman. Universitas Muhammadiyah Malang. Malang.

Sulistiana, S. 2013. Respon pertumbuhan setek daun lidah mertua (Sansevieria Parva) pada pemberian zat pengatur tumbuh sintetik (Rootone-F) dan asal bahan setek. J. Matematika, Sains dan Teknologi. 14(2): 107-118.

Sugiyarto, L. dan P. C. Kuswandi. 2014. Pengaruh 2,4-Diklorofenoksiasetat (2,4-D) dan benzyl aminopurin (BAP) terhadap pertumbuhan kalus daun binahong (Andredera cordifolia L.) serta analisis kandungan flavonoid total. J. Penelitian Saintek. 19(1): 23-30.

Sugiharto, B., T. Rahayu dan M. Faatih. 2007. Propagasi tanaman nilam (Pogostemoa cablin Benth.) secara in-vitro dengan kombinasi sitokinin dan auksin 2,4-D. J. MIPA. 17 (1): 39-47.

Triharyanto, E. dan J. Sutrisno. 2007. Sansevieria Serial Tanaman. Serial Prima Infosarana Media. Jakarta.

Waryastuti, D. E., L. Setyobudi dan T. Wardiyati. 2017. Pengaruh tingkat konsentrasi 2,4-D dan BAP pada media Murashige and Skoog (MS) terhadap induksi kalus embriogenik temulawak (Curcuma zanthorrhiza Roxb). J. Produksi Tanaman. 5(1): 140-149.

Wulandari, S., W. Syafii dan Yossilia. 2004. Respon eksplan daun tanaman jeruk manis (Citrus sinensis L.) secara in-vitro akibat pemberian NAA dan BA. J. Biogenesis. 1(1): 21-25.

Yelnititis. 2012. Pembentukan kalus remah dari eksplan daun remin (Gonystylus bancanus (Miq) Kurz). J. Pemuliaan Tanaman Hutan. 6(3): 181-194.

Yuniardi, F. 2019. Aplikasi drimmer switch pada rak kultur sebagai pengatur kebutuhan intesitas cahaya optimum bagi tanaman in-vitro. Indonesia Journal of Laboratory. 2(1): 8-13.

Yusnita. 2003. Kultur Jaringan : Cara Memperbanyak Secara Efisien. Agro Media Pustaka. Jakarta.

Yuwono, T. 2006. Bioteknologi Peranian. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Zulkarnain dan Lizawati. 2011. Proliferasi kalus dari eksplan hipokotil dan kotiledon tanaman jarak pagar (Jatropha curcas L.) pada pemberian 2,4-D. J. Natur Indonesia. 14(1): 19-25

Published

2024-01-19

How to Cite

Fatikha Ajeng Safitr, & Tengku Nurhidayah. (2024). The Effect of NAA, BAP and NAA, BAP Combinations on the Growth of In-vitro Culturally Promoted Leaves of Sansevieria ehrenbergii. Jurnal Online PERTANIAN TROPIK, 10(2), 38-50. https://doi.org/10.32734/jpt.v10i2.9707