PENGUKURAN SENSITIVITAS INDERA PENGECAP RASA MANIS DAN ASIN PADA MAHASISWA PEROKOK

TASTE SENSITIVITY MEASUREMENT SWEETNESS AND SALTNESS IN SMOKING HABIT STUDENT

Authors

  • Ameta Primasari Departemen Biologi Oral Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Sumatera Utara, Indonesia
  • Bong Chen Yong Departemen Biologi Oral Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Sumatera Utara, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.32734/dentika.v17i1.1771

Keywords:

lidah, taste bud, sensitivitas

Abstract

Lidah sebagai indera pengecap rasa sangat penting dalam kehidupan manusia. Fungsi lidah tergantung pada pucuk
pengecap. Sensitivitas indera pengecap lidah dapat dipengaruhi oleh kebiasaan merokok. Pada saat rokok dihisap, nikotin
yang terkondensasi dalam asap rokok akan masuk ke dalam rongga mulut dan menempel pada gigi, lidah palatum,
gingiva, pucuk pengecap dan membran reseptor rasa pengecap di sekitar pucuk pengecap dan akan menghalangi interaksi
zat-zat makanan ke dalam reseptor pengecap, terutama pada rasa manis dan asin. Penelitian ini menggunakan rancangan
penelitian experimental. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan sensitivitas indera pengecap rasa
antara kelompok perokok dan non perokok. Pada subjek diteliti nilai ambang rasanya dengan meneteskan larutan sukrosa
dan NaCl pada bagian anterior lidah mulai dari konsentrasi yang paling rendah sehingga subjek dapat melakukan
persepsi rasa dengan betul. Data dianalisis dengan menggunakan uji Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa merokok dapat menurunkan sensitivitas indera pengecap rasa manis dan asin. Kesimpulannya, kedua kelompok
subjek menunjukkan perbedaan sensitivitas indera pengecap yang signifikan. (p = 0,0001).

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2012-07-26

How to Cite

Ameta Primasari, & Bong Chen Yong. (2012). PENGUKURAN SENSITIVITAS INDERA PENGECAP RASA MANIS DAN ASIN PADA MAHASISWA PEROKOK: TASTE SENSITIVITY MEASUREMENT SWEETNESS AND SALTNESS IN SMOKING HABIT STUDENT. Dentika: Dental Journal, 17(1), 30–33. https://doi.org/10.32734/dentika.v17i1.1771