Effectiveness of Ozone Spray to Control Capnodium citri Fungus on Guava Plants (Psidium guajava)
DOI:
https://doi.org/10.32734/jopt.v10i1.10343Keywords:
Jambu biji (Psidium guajava); Penyakit embun jelaga; Jamur Capnodium citri; Teknologi plasma ozonAbstract
Persebaran penyakit embun jelaga pada area tanaman terbilang mudah dan cepat, sehingga diperlukan suatu teknik pengendalian untuk mengendalikan penyakit embun jelaga. Larutan fungisida bisa digunakan sebagai bahan pengendalian karena secara signifikan mampu menurunkan intensitas serangan penyakit embun jelaga, namun penggunaan fungisida menyebabkan tercemarnya lingkungan akibat residu dari fungisida yang telah diaplikasikan3. Gangguan penyakit embun jelaga yang disebabkan oleh jamur Capnodium citri Berk. & Desm., ditandai dengan lapisan jamur hanya menutupi permukaan daun dan tidak bersifat sebagai parasit, tetapi tetap merugikan karena menghambat metabolisme terutama proses fotosintesa6. Cara yang dilakukan dalam mengendalikan intensitas penyakit embun jelaga adalah menggunakan Ozon. Ozon yang digunakan berasal dari generator ozon dengan metode lucutan plasma atau corona discharge. Ozon (O3) merupakan oksidan yang kuat dan berpotensi sebagai bahan desinfektan yang mampu membunuh mikroorganisme patogen seperti bakteri, virus dan jamur. Dalam mengamati efektivitas spray ozone dalam mengendalikan jamur Capnodium citri dilakukan dengan 4 tahap. Pertama, membangkitkan ozone menggunakan reaktor yang diberikan tegangan tinggi dengan panjang reaktor 10cm dan laju udara 5 L/menit. Reaktor diberi tegangan tinggi. Kedua, menghitung konsentrasi ozon menggunakan metode titrasi. Ketiga, perlakuan Jamur Capnodium citri dengan konsentrasi ozon 150 ppm dimasukkan kedalam air sebanyak 1000 ml selama kontrol (0 menit), 5 menit, 10 menit, 15 menit yang di injeksi ozone. Keempat, pengujian total jamur C. citri yang mati. Jamur Capnodium citri diperoleh dari tanaman jambu (Psidium guajava) yang diletakkan ke dalam cawan petri dan dibawa ke laboratorium. Jamur Capnodium citri dibawa melalui transportasi dengan waktu 30 menit. Jamur Capnodium citri kemudian dibagi menjadi 4 kelompok (Kontrol, 5 menit, 10 menit, 15 menit) yang di injeksikan ozone. Dari hasil pengujian yang optimum dilakukan didapatkan bahwa paparan ozon diwaktu 15 menit adalah yang paling efektif sebagai desinfeksi dan begitu juga pada efek paparan ozon pada 15 menit terlihat hancur dinding selnya.
Downloads
References
Abidin Z., 2015. Cara Pengedalian Penyakit EmbunJelaga.
Barth, MM, Zhou C, Mercier, J and Payne, FA. Ozon Storage Effects on AnthocyaninContent and Fungal Growth inBalckberrises, J. Food Sci, Vol. 60, no. 6, pp. 1286-1288. 2006
Brown M. 2016. Health Benefits of Eating Guavas. Healthline
Cullen, P.J., Tiwari, B.K., O’Donnell, C.P., Muthukumarappan, K., 2009. Modelling Approaches to Ozone Processing of Liquid Foods. Trends in Food Science & Technology, 20, 125-136.
Fiani, A., Windyarini, E., dan Yuliah. 2011. Evaluasi Kesehatan Cendana (Santalum album Linn.) di Kebun Konservasi Ex-situ Watusipat Gunung Kidul. Prosiding Seminar Nasional KesehatanHutan.
Fujiwara K dan Fujii T, 2007. Effects of Spraying Ozonated Water on the Severity ofPowdery Mildew Infection on Cucumber Leaves. Ozone: Science & Engineering: The Journal of theInternational Ozone Association.
Kogelschatz, U., 2003. Dielectric- barier Discharges: Their History, Discharge Physics, and Industrial Applications. Plasma Chemistry and Plasma Processing 23,1.
Nelson S, 2008. Sooty Mold. Plant Disease. PD-52: College of Tropical Ariculture and Human Resources University of Hawai’i at Manoa.
Nur, M.,Solichin,A.,Kusdiayantini. E, Winarni, T.A., Susilo, D.A., Resti Maryam, R Sosiowati Teke, S.,WuryantiandHarjumMuharam, H., 2013, Ozone Production by DielectricBarrierDischargePlasma for Microbial Inactvation in Rice, Proceedings of 2013 the 3rdICICI- BME, IEEE CatalogNumber:CFP138H-ART, pp.221- 225
Nur, M., 2011. Fisika Plasma dan Aplikasinya. Badan Penerbit Universitas Diponegoro Semarang. Semarang
Rahman, A., 2011. Analisis Bahan Pangan Pustaka Belajar. Yogyakarta.
Sung, T.L., Tei, S., Liu, C.M., Hsiao, R.C., Chen, P.C., Wu, Y.H., Yang, C.K., Teii, K., Ono, S., Ebihara, K., 2012. Effect of pulse power characteristics and gas flow rate on ozone production in a cylindrical dielectric barier dischargeozonizer.Vacuum90,65- 69.
Suslow, T.V. (2004). Ozone Applications for Postharvest Disinfection of Edible Horticultural Crops. ANR Publication 8133 (2004), 1-8.
Tarigan, E.B.R. 2016. Fenomena Embun Jelaga PadaTanaman Kopi. Balittri. http://balittri.litbang.pertanian.go.id/ index.php/ berita / info-teknologi/422-fenomena-embun-jelagapada-tanaman-kopi
Tiwari, B.K., Brennan, C.S., Currant, T., Gallagher, E., Cullen, P.J., O’ Donnel, P.J., 2010. Application of ozone in grain processing. Journal of Cereal Science 51,248-255.
Usadi, Widdi., dkk. (2001). Studi Kesetaraan Rangkaian Listrik Lucutan Senyap Pada Generator Ozon. P3TM-BATAN.
Wood, B.W., Tedders W.L. and Reilly C.C., 1998 Sooty Mold Fungus on Pecan Folliage
Suppresses Light Penetration and Net Photosythesis, Hortscience 23 (5) : 851-853.
Young, S.B. & Setlow P. 2004. Mechanisms of Bacillus subtilis spore resistance to and killing by aqueous ozone. 96 Journal of Applied Microbiology. pp. 1133-1142.
Zafhira, N.A. 2012. Pengaruh Waktu Inkunbasi Dan Dosis Ozon Pada Desinfeksi Hama Bakteri Xanthomonas oryzae Dengan Kombinasi Proses Ozonasi Dan Adsorpsi Dengan Zeolit Alam. Skripsi Universitas Indonesia, Depok.
Zang, C., Shao, T., Yu, Y., Niu, Z., Yan, P., Zhou, Y., 2010. Comparison of experiment and simulation on dielectric barrier discharge driven by 50 Hz AC power in atmospheric air. Journal of electrostatics 68,445-452
Zaubin, R. dan R. Suryadi. 2002. Pengaruh topping, jumlah daun, dan waktu penyambungan terhadap keberhasilan pengembangan jambu mete di lapangan. Jurnal Penelitian Tanaman Industri 8 (2): 55−59.
Published
How to Cite
Issue
Section
Copyright (c) 2023 Jurnal Pertanian Tropik
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.